Manado, BeritaManado.com — Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara ( Sulut) mampu menunjukkan angka luar biasa meski dihantam pandemi Covid-19.
Di bawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey, Sulut mencatat angka tertinggi dan melampaui pertumbuhan ekonomi nasional.
Capaian ini tentu saja diapresiasi oleh berbagai kalangan.
Salah satunya Staf Gubernur Sulut, Ruben Saerang.
Menurut Ruben Saerang, pertumbuhan ekonomi 8,49% adalah sebuah prestasi mengaggumkan.
“Kata kuncinya ada pada gaya kepemimpinan Olly Dondokambey dan Wakil Steven Kandouw. Ini juga didukung tingkat kesadaran masyarakat,” kata Ruben kepada BeritaManado.com, Minggu (8/8/2021).
Dikatakan Saerang, strategi Olly – Steben memimpin Sulut telah menciptakaan solidaritas kuat serta memahami suasana batin rakyat.
Kelebihan Olly – Steven, lanjut Ruben, adalah rasa kebersamaan utuh sehingga menjadi modal dalam memperkuat sektor-sektor unggulan termasuk gerakan informal.
“Keduanya mengabaikan gaya-gaya formalitas dan simbol. Ini luar biasa. Yang ditampilkan kerja, kerja dan kerja,” bebernya.
Praktik seperti ini, tambah Ruben harus dipertahankan demi mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan, terlebih menyongsong 2024.
“Wajar dan rasional bila kemajuan Sulut sangat pesat. Olly – Steven duet yang sempurna,” tandasnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut pada Kamis (5/8/2021), merilis ekonomi Sulut triwulan II-2021 dengan pertumbuhan 8,49 % (yoy).
Ketua BPS Sulut Asim Saputra menjelaskan, dari sisi produksi, hampir seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif, dengan pertumbuhan paling signifikan dialami oleh lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, yakni sebesar 70,62%.
“Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yakni sebesar 14,76%,” ujar Asim.
Pencapaian ini jauh lebih tinggi dari pertumbuhan rata-rata ekonomi Indonesia triwulan II-2021 sebesar 7,07% (yoy).
Sebelumnya, ekonomi Sulut tumbuh 1,87% pada triwulan I-2021.
Sementara pada triwulan II-2020, ekonomi Sulut harus mengalami kontraksi hingga minus 3,84% .
Ekonomi Sulut pun mulai bangkit pada triwulan II-2021 tumbuh sebesar 3,11% (q-to-q).
“Pada triwulan ini, sebagian besar lapangan usaha kembali tumbuh positif dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, yakni sebesar 21,51% ,” kata Asim.
Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 29,58% .
Struktur ekonomi Sulut triwulan II-2021 didominasi oleh 5 lapangan usaha, berturut-turut yakni pertanian, kehutanan, dan perikanan 20,87%; perdagangan besar-eceran, reparasi mobil-sepeda motor 13,26%; konstruksi 11,88%; industri pengolahan 9,97%; dan transportasi dan pergudangan 8,62% .
Kemudian dari sisi pengeluaran didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 41,77% , kemudian pembentukan modal tetap domestik bruto sebesar 33,87% , serta ekspor barang dan jasa sebesar 26,42%.
(Alfrits Semen)