Minut, BeritaManado.com – Kinerja Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Minahasa Utara (Minut) dinilai kurang maksimal.
Ketua Fraksi Partai Golkar Minut Edwin Nelwan mengaku kecewa dengan cara gugus tugas dalam menghadapi pandemi COVID-19.
“Apakah betul-betul siap atau tidak? Persiapan kita seperti apa? Minut punya rumah isolasi untuk ODP (Orang Dalam Pemantauan) atau tidak? Fasilitas di rumah sakit apa siap? Bagaimana dengan mekanisme aturan pemakaman juga ketersediaan lahan pekuburan jenazah korban COVID-19 yang selama ini sudah menimbulkan polemik di masyarakat?” kritik Nelwan untuk Gugus Tugas Minut, ketika dihubungi BeritaManado.com, Jumat (29/5/2020).
Edwin Nelwan mencontohkan salah satu ketidaksiapan gugus tugas Minut adalah ketika pelayanan di RSUD Maria Walanda Maramis harus berhenti sementara karena satu tenaga medis positif COVID-19.
“Rumah sakit jangan salahkan pasien covid, tapi tenaga medis harusnya diperlengkapi dengan APD. Untuk apa kita lakukan recofusing anggaran, lalu tidak siap. Gugus tugas seharusnya ada inovasi,” harapnya.
Ketua Komisi I berharap upaya pencegahan harus ditingkatkan seiring bertambahnya kasus COVID-19 di Minut.
“Kalau perlu undang DPRD untuk bicarakan apa yang harus dilakukan. Karena ini menyangkut keselamatan masyarakat. Siapa tahu dewan ada masukan yang bisa didengar karena masyarakat sekarang sudah resah,” tutur Edwin.
Hingga Kamis (28/5/2020) kasus pasien positif di Minut sebanyak 17 orang dengan rincian pasien dirawat 14 orang, sembuh 1 orang dan meninggal dunia 2 orang.
Letak geografis Minahasa Utara yang diapit dengan Kota Bitung, Kota Manado, Kabupaten Minahasa dan ada akses laut, dinilai sangat memungkinkan untuk berkembangnya penyebaran virus ini di Minahasa Utara.
Penerapan standar operasional prosedur (SOP) protokol COVID-19 yang sangat minim baik di dinas-dinas pemerintah, perusahaan swasta maupun perorangan serta kesadaran masyarakat sehingga butuh perhatian dari pemerintah dalam menentukan kebijakan strategis yang efektif dan efisien untuk menanggulangi penyebaran covid ini.
Di sisi lain, Edwin menilai, leading sektor yang berkompeten dalam penanganan covid yaitu Dinas Kesehatan, rumah sakit, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, harus diperkuat dengan dana yang cukup agar bisa bekerja maksimal.
“Juga pemerintah kecamatan, desa dan kelurahan yang notabene berhubungan langsung dengan masyarakat harus dilibatkan secara parsial sehingga secara komprehensip semua elemen yang sangat berhubungan erat dalam masalah ini bisa distimulir untuk meredam penyebaran virus ini. Saya yakin relokasi adaptasi anggaran APBD dalam rangka penanganan COVID yang diplot begitu besar bukan hanya Rp12,8 miliar bahkan ada tahap selanjutnya yang cukup besar cukup mendukung kegiatan penanganan covid,” pungkas Edwin Nelwan.
(Finda Muhtar)
Baca Juga:
Christiany ‘Tetty’ Paruntu Salurkan Ratusan APD untuk Tenaga Medis dan Masyarakat Minut