Manado, BeritaManado.com – Sebutan Nyiur Melambai untuk Sulawesi Utara terancam tinggal kenangan.
Pasalnya, lambaian daun pohon kelapa yang memperkuat sebutan tersebut semakin hari semakin berkurang disebabkan penebangan pohon kelapa secara besar-besaran yang dilakukan pemilik kebun.
“Kami berharap pemerintah melalui dinas terkait melakukan langkah antisipasi dengan cara penyuluhan kepada para petani agar tidak mudah menebang pohon, begitu pula pohon tua yang tidak produktif lagi perlu dilakukan peremajaan,” ujar anggota DPRD Sulut, Eddyson Masengi.
Legislator Partai Golkar sudah belasan tahun di DPRD ini juga mengingatkan kepada petani kelapa tidak menjual batang pohon kelapa untuk dijadikan furniture.
“Pengusaha furniture menyasar petani pemilik pohon kelapa dibeli dijadikan bahan baku furniture. Mereka membayar dengan harga murah sementara petani kehilangan sumber pencaharian. Memang alasan klasik petani menjual karena pohon sudah tua. Pemerintah harus turun tangan,” tandas calon kuat Bupati Minahasa Selatan tahun 2020 mendatang ini.
(JerryPalohoon)