Tondano – Tak banyak orang mungkin yang mengenal sosok dua orang yang menamakan dirinya sebagai Beatles, grup lawak asal Kota Tomohon. Mereka adalah Ivan dan Pola, begitu nama mereka akrab dipanggil. Eksistensi Beatles bakal meramaikan penyelenggaraan pesta demokrasi Pemilihan Umum legislatif tahun 2014.
Bagi Ivan alias Ipang, kesempatan tersebut akan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk tidak sekedar meraih pundi-pundi rupiah. Baginya yang terpenting adalah bagaimana mengasah talentanya di dunia hiburan. Sementara Pola juga mengaku akan melakukan hal yang sama untuk karir di masa depan.
Perpaduan Ivan dengan kemampuan mengocok perut penggemarnya dan Pola dengan skil menyanyi dengan berbgai jenis suara, menjadikan Beatles kebanjiran order manggung di berbagai hajatan di Minahasa. Namun keduanya berkomitmen untuk tidak menjadikan bayaran sebagai orientasinya saat manggung.
“Kehadiran kami semata-mata untuk menghibur dan meramaikan suasana agar tidak terlalu kaku. Khusus jelang Pemilu kami berkeinginan membawa atmosfir sejuk di tengah-tengah panasnya persaingan politik di kalangan masyarakat Minahasa,” ujar keduanya. (Frangki Wullur)
Tondano – Tak banyak orang mungkin yang mengenal sosok dua orang yang menamakan dirinya sebagai Beatles, grup lawak asal Kota Tomohon. Mereka adalah Ivan dan Pola, begitu nama mereka akrab dipanggil. Eksistensi Beatles bakal meramaikan penyelenggaraan pesta demokrasi Pemilihan Umum legislatif tahun 2014.
Bagi Ivan alias Ipang, kesempatan tersebut akan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk tidak sekedar meraih pundi-pundi rupiah. Baginya yang terpenting adalah bagaimana mengasah talentanya di dunia hiburan. Sementara Pola juga mengaku akan melakukan hal yang sama untuk karir di masa depan.
Perpaduan Ivan dengan kemampuan mengocok perut penggemarnya dan Pola dengan skil menyanyi dengan berbgai jenis suara, menjadikan Beatles kebanjiran order manggung di berbagai hajatan di Minahasa. Namun keduanya berkomitmen untuk tidak menjadikan bayaran sebagai orientasinya saat manggung.
“Kehadiran kami semata-mata untuk menghibur dan meramaikan suasana agar tidak terlalu kaku. Khusus jelang Pemilu kami berkeinginan membawa atmosfir sejuk di tengah-tengah panasnya persaingan politik di kalangan masyarakat Minahasa,” ujar keduanya. (Frangki Wullur)