BITUNG—Legislator utusan warga Kota Bitung di DPRD Sulut, Jhon Dumais menilai, tingkat kriminal di kota pelabuhan ini meningkat. Pasalnya menurut Dumais, di bulan kedua tahun 2012 ini banyak aksi kejahatan yang terjadi ditengah masyarakat.
Mulai dari pencurian hingga penganiayaan yang berujung kematian menurut Dumais terus menghantui masyarakat Kota Bitung. Seperti penganiayaan terhadap salah satu oknum Satpol PP Kota Bitung oleh sekelompok pemuda hingga berujung ke kamtian.
“Peristiwa penganiayaan yang dialami Frangky Nanempa (32) Warga Kelurahan Madidir Unet Lingkungan I Kecamatan Madidir menjadi patokan bahwa Pemkot dan para legislativ tidak mampu mengatasi permasalahan yang sudah sering terjadi ditengah masyarakat akhir-akhir ini,” kata Dumais, Sabtu (25/2) ketika melayat ke rumah duka.
Menurut Dumais, harusnya Pemkot Bitung dan 25 anggota DPRD Kota Bitung bisa membuka mata dan menyadari soal sekelompok kawula muda yang telah membentuk geng bukan untuk menjaga keamanan wilayah tapi hanya menakut-nakutkan bahkan mengarah pada pencurian, kekerasan dan pembunuhan. “Saya menuntut Pemkot dan legislator bertanggung jawab penuh pada permasalahan ini. Apalagi pada umumnya para pelaku kejahatan adalah anak yang masih berusia belasan, ini yang harusnya bisa disikapi Pemkot dan para legislator,” katanya.
Lebih lanjut Dumais meminta agar Pemkot Bitung tidak hanya mencatat jumlah anak putus sekolah yang saat ini tercatat 1.343 anak putus sekolah dan terlantar. Tapi menurrutnya, lebih di harapkan semua anak putus sekolah harus diakomodir atau diberi pelatihan ketrampilan.
“Pemkot Bitung harus ingat, tingginya kriminalitas selama ini sangat mengancam para investor yang ada dan akan menanamkan modalnya di Kota Bitung,” tegas Dumais.(en)
BITUNG—Legislator utusan warga Kota Bitung di DPRD Sulut, Jhon Dumais menilai, tingkat kriminal di kota pelabuhan ini meningkat. Pasalnya menurut Dumais, di bulan kedua tahun 2012 ini banyak aksi kejahatan yang terjadi ditengah masyarakat.
Mulai dari pencurian hingga penganiayaan yang berujung kematian menurut Dumais terus menghantui masyarakat Kota Bitung. Seperti penganiayaan terhadap salah satu oknum Satpol PP Kota Bitung oleh sekelompok pemuda hingga berujung ke kamtian.
“Peristiwa penganiayaan yang dialami Frangky Nanempa (32) Warga Kelurahan Madidir Unet Lingkungan I Kecamatan Madidir menjadi patokan bahwa Pemkot dan para legislativ tidak mampu mengatasi permasalahan yang sudah sering terjadi ditengah masyarakat akhir-akhir ini,” kata Dumais, Sabtu (25/2) ketika melayat ke rumah duka.
Menurut Dumais, harusnya Pemkot Bitung dan 25 anggota DPRD Kota Bitung bisa membuka mata dan menyadari soal sekelompok kawula muda yang telah membentuk geng bukan untuk menjaga keamanan wilayah tapi hanya menakut-nakutkan bahkan mengarah pada pencurian, kekerasan dan pembunuhan. “Saya menuntut Pemkot dan legislator bertanggung jawab penuh pada permasalahan ini. Apalagi pada umumnya para pelaku kejahatan adalah anak yang masih berusia belasan, ini yang harusnya bisa disikapi Pemkot dan para legislator,” katanya.
Lebih lanjut Dumais meminta agar Pemkot Bitung tidak hanya mencatat jumlah anak putus sekolah yang saat ini tercatat 1.343 anak putus sekolah dan terlantar. Tapi menurrutnya, lebih di harapkan semua anak putus sekolah harus diakomodir atau diberi pelatihan ketrampilan.
“Pemkot Bitung harus ingat, tingginya kriminalitas selama ini sangat mengancam para investor yang ada dan akan menanamkan modalnya di Kota Bitung,” tegas Dumais.(en)