BOROKO, BeritaManado.com – Selain rumah sakit, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di seluruh Indonesia khususnya di Bolmong Utara (Bolmut) memiliki peran penting di bidang kesehatan.
Terlebih, hampir diseluruh dunia termasuk Indonesia saat ini sedang dilandah bencana non alam atau biasa dikenal wabah Virus Corona (Covid-19), tak terkecuali di Bolmong Utara (Bolmut).
Dengan dibentuknya Satgas Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 ditingkat Puskesmas membuktikan bahwa Puskesmas merupakan ujung tombak dalam mendeteksi dini perkembangan Covid-19.
Meskipun telah dibentuknya Satgas Khusus penanganan Covid-19, tetapi dalam pencegahan dan penanggulangan Puskesmas tetap melibatkan seluruh personil tenaga kesehatan yang ada.
“Hal itu guna menjalankan rutinitas pelayanan medis tiap harinya agar berperan aktif untuk melakukan pencegahan Covid-19,” ungkap ketua Satgas Puskesmas Tuntung, dr Gretty Carolita Runtukahu, Kamis (15/10/2020).
dr Gretty meguraikan, Puskesmas Tuntung sampai saat ini belum mendapatkan warga di wilayah kerjanya yang terkonfirmasi positif covid-19, baik melalui hasil penjaringan Satgas Puskesmas maupun laporan dari Dinkes setempat.
Sehingga Puskesmas Tuntung berperan aktif dan fokus pada pencegahan yang meliputi kegiatan skrining kepada semua pasien yang datang berkunjung ke Puskesmas ataupun yang akan berencana keluar wilayah maupun dari luar wilayah.
“Peningkatan edukasi komunikasi resiko Covid-19 melalui promosi kesehatan di tiap pelayanan medis, penyuluhan, lintas sektor maupun mini loka karya, serta berkordinasi dengan aparat desa dalam mencegah penularan virus Covid-19,” tambah dr Gretty
Lebih jauh, dr Gretty mengunkapkan Satgas Puskesmas Tuntung pun menyediakan layanan informasi serta pelaporan berupa nomor telepon aktif yang di edarkan ke aparat pemerintahan serta masyarakat yang berada di wilayah kerja.
Hal ini diharapkan agar supaya Satgas dapat menjangkau keberadaan masyarakat yang berasal dari luar wilayah saat datang ke wilayah kerja Puskesmas Tuntung terutama yang memiliki gejala.
“Agar supaya dapat menjadikan sarana komunikasi resiko yang paling efektif dalam memberikan edukasi dan informasi seputar Covid-19 agar mencegah penularan antar Nakes ke warga maupun warga ke Nakes,” kuncinya.
(Nofriandi Van Gobel)