Bitung – Sikap kritis 25 anggota DPRD terhadap kinerja dan program eksekutif kian dipertanyakan. Bahkan sejumlah kalangan menilai, anggota DPRD Kota Bitung tak memiliki taring alias ompong untuk mengkritisi eksekutif.
Terbukti dalam rapat paripurna istimewa dalam rangka penyampaian keputusan DPRD tentang catatan-catatan strategis sebagai rekomendasi terhadap LKPJ Kepala daerah Kota Bitung tahun anggaran 2012, tak terdengar catatan kritis dari DPRD. Padahal yang menjadi ketua Pansus LKPJ adalah Victor Tatanude yang selama ini sangat dikenal kritis dengan program dan kinerja Pemkot.
Namun sayang, Tatanude dalam membacakan catatan-catatan strategis hanya berupa saran semata. Seperti peningkatan kinerja SKPD dalam rangka program dan PAD, sinergitas kemitraan antara eksekutif dan legislatif.
“Setahu kami tahun 2012 lalu Tatanude bagitu getol mengkritisi berbagai program Pemkot yang tidak berjalan dengan baik dilapangan, tapi anehnya itu tidak disampaikan dalam catatan LKPJ DPRD,” kata LSM Pasela, Samsi Hima.
Bahkan menurut Hima, banyak yang harusnya bisa disampaikan lewat catatan-catatan LKPJ walikota tahun 2012. Sayangnya, DPRD kini terkesan memilih diam dan tutup mata, takut menyampaikan kepada pihak eksekutif.
Sementara itu, Sekkot, Edison Humiang yang mewakili walikota dan wakil walikota mengatakan akan meningkatakan kuantitas maupun kualitas pelayanan kepada masyarakat oleh semua SKPD. “Serta kemampuan instansi untuk menyerap atau menggunakan anggaran yang disediakan,” kata Humiang ketika membacakan tanggapan walikota atas catatan-catatan strategis DPRD atas LKPJ tahun 2012.(enk)
Bitung – Sikap kritis 25 anggota DPRD terhadap kinerja dan program eksekutif kian dipertanyakan. Bahkan sejumlah kalangan menilai, anggota DPRD Kota Bitung tak memiliki taring alias ompong untuk mengkritisi eksekutif.
Terbukti dalam rapat paripurna istimewa dalam rangka penyampaian keputusan DPRD tentang catatan-catatan strategis sebagai rekomendasi terhadap LKPJ Kepala daerah Kota Bitung tahun anggaran 2012, tak terdengar catatan kritis dari DPRD. Padahal yang menjadi ketua Pansus LKPJ adalah Victor Tatanude yang selama ini sangat dikenal kritis dengan program dan kinerja Pemkot.
Namun sayang, Tatanude dalam membacakan catatan-catatan strategis hanya berupa saran semata. Seperti peningkatan kinerja SKPD dalam rangka program dan PAD, sinergitas kemitraan antara eksekutif dan legislatif.
“Setahu kami tahun 2012 lalu Tatanude bagitu getol mengkritisi berbagai program Pemkot yang tidak berjalan dengan baik dilapangan, tapi anehnya itu tidak disampaikan dalam catatan LKPJ DPRD,” kata LSM Pasela, Samsi Hima.
Bahkan menurut Hima, banyak yang harusnya bisa disampaikan lewat catatan-catatan LKPJ walikota tahun 2012. Sayangnya, DPRD kini terkesan memilih diam dan tutup mata, takut menyampaikan kepada pihak eksekutif.
Sementara itu, Sekkot, Edison Humiang yang mewakili walikota dan wakil walikota mengatakan akan meningkatakan kuantitas maupun kualitas pelayanan kepada masyarakat oleh semua SKPD. “Serta kemampuan instansi untuk menyerap atau menggunakan anggaran yang disediakan,” kata Humiang ketika membacakan tanggapan walikota atas catatan-catatan strategis DPRD atas LKPJ tahun 2012.(enk)