Bitung, BeritaManado.com – Komisi III DPRD Kota Bitung menggelar rapat dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkot Bitung terkait pengelolaan sampah, Rabu (06/01/2021).
Dalam rapat itu terungkap jika instansi yang dikepalai Sadat Minabari ini memiliki anggaran cukup besar yakni belasan miliar untuk pengelolaan sampah di Kota Bitung.
“Tahun ini kami punya anggaran untuk sampah sebesar Rp14 miliar lebih,” kata Sadat di hadapan Komisi III DPRD.
Sadat mengakui angka Rp14 miliar terbilang besar, akan tetapi jika dibandingkan dengan kebutuhan riil angka itu tidak sesuai karena menurutnya ada defisit antara ketersediaan anggaran dan kebutuhan pengelolaan sampah.
“Tahun ini hampir sama dengan tahun lalu. Tapi kalau dibandingkan dengan anggaran beberapa tahun sebelumnya, khususnya 2015 sampai 2019, ini jelas turun. Tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada,” katanya.
Iapun menjelaskan, kebutuhan anggaran untuk urusan persampahan selain membayar honor untuk para buruh pengangkut sampah, pengadaan dan pemeliharaan armada serta fasilitas pendukung jadi kegiatan utama.
Namun jumlah anggaran itu kata dia, ikut tersedot untuk penanganan covid-19 hingga mengakibatkan kegiatan pengelolaan sampah jadi terganggu.
“Honor buruh dan pemeliharaan armada terpangkas sehingga sampah terlambat diangkat. Itu situasi yang terjadi sekarang ini akibat dana untuk pengelolaan sampah ikut digeser untuk covid-19,” jelasnya.
Sadat berharap Komisi III bisa paham dengan kondisi yang mereka alami hingga mengakibatkan terjadi penumpukan sampah di TPS dan terus menjadi sorotan warga di media sosial.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Bitung, Vivy Ganap mengaku senang mendapat penjelasan lengkap terkait persoalan sampah yang beberapa bulan ini dikeluhkan warga.
“Rapat ini diadakan memang untuk itu. Kami banyak menerima keluhan dari masyarakat sehingga harus ditindaklanjuti. Dan sekarang kami sudah dapat gambaran untuk membantu mengatasi penumpukan sampah,” kata Vivy.
Soal besaran anggaran pengelolaan sampah, kader PDI Perjuangan ini mengakui jika itu masih kurang dan pihaknya menyetujui usulan DLH untuk menambah anggaran.
“Kami setuju mengusulkan penambahan anggaran, asalkan difokuskan pada satu kegiatan, yakni pengadaan armada baru pengangkut sampah karena selama ini DLH lebih memilih menyewa kendaraan pihak ketiga, daripada membeli sendiri,” katanya.
(abinenobm)