Bitung, Beritamanado.com – Rocky Oroh terlihat sumringah saat keluar dari ruangan Unit III Polres Bitung, Jumat (12/06/2020).
BACA JUGA: Diwajibkan Kumpul Rp100 ribu, Dua Penerima BST Datangi Polres Bitung
Salah satu aktivis Kota Bitung ini mengaku baru usai memberikan keterangan terkait laporan Wali Kota Bitung, Max Lomban atas dirinya.
“Laporan tanggal 04 Juni 2020, yang melapor salah satu ASN atas nama Wali Kota Bitung, Max Lomban dan sekitar pukul 11.15 Wita saya dipanggil untuk dimintai keterangan,” kata Rocky kepada sejumlah Wartawan.
Saat dimintai keterangan, dirinya baru tahu jika Wali Kota Bitung terusik dan tidak terima dengan sejumlah postingan kritikan yang dia sampaikan di media sosial, Facebook.
“Kalau tidak salah ada tiga postingan kritikan yang dijadikan alat bukti laporan oleh Wali Kota “Pambae”, yakni postingan tanggal 24 April, 29 April dan 18 Mei,” katanya.
Ketiga postingan itu kata Rocky, semuanya memang mengkritik Wali Kota terkait penanganan dampak covid-19 di Kota Bitung yang terkesan dilakukan tanpa perencanaan matang dan tiba saat tiba akal.
“Saya sendiri mengapresiasi laporan Wali Kota yang melaporkan saya sebagai masyarakat Kota Bitung dan jika memang kritikan saya itu dianggap melanggar hukum, saya siap bertanggungjawab,” katanya.
Dengan laporan itu kata Rocky, image soal Wali Kota Bitung anti kritik makin nyata dan secara tidak langsung makin membuktikan Kota Bitung saat ini sementara dipimpin seorang Wali Kota yang benar-benar “pambae”.
“Gaya Orde Baru sementara dipraktekan dengan coba membungkam masyarakat dan itu sementara dilakukan Wali Kota Bitung,” katanya.
Laporan dan pemanggilan Rocky terkait laporan Wali Kota Bitung dibenarkan Kasat Reskrim Polres Bitung, AKP Taifiq Arifin SHut SIK.
Menurutnya, pihaknya masih sementara meminta keterangan kepada sejumlah saksi termasuk terlapor, Rocky Oroh.
“Baru tahap pemangilan saksi-saksi terlebih dahulu. Untuk pelapornya atas nama Setiawati Tindahu, Pekerjaan ASN di Bagian Hukum Pemkot Bitung. Sedangkan Wali Kota sebagai korban,” kata Taufiq.
(abinenobm)