Molompar, BeritaManado.com — Suatu kehormatan mendapatkan penugasan dari Pucuk Pimpinan Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) untuk melantik Pimpinan Sidang KGPM Credo Molompar Kabupaten Minahasa Tenggara.
Itulah sepenggal kesan dari sang penerima mandate Dicky Masengi, sebagaimana diutarakannaya pada sebuah postingan di akun media sosial facebook miliknya, Minggu (29/12/2019) kemarin.
Kegiatan tersebut didahului dengan ibadah yang dimulai pukul 10.00 WITA dan dipimpin oleh Gembala Teddy Batasina selaku Ketua Majelis Gembala (Ketua MG) KGPM.
“Saya tiba di lokasi hanya berselang beberapa menit sebelum ibadah dimulai. Maklum karena waktu sudah cukup sedikit dan jemaat sudah memenuhi ruangan dalam gereja dan bangsal di luar, ibadah pun langsung dimulai dan berjalan dengan khusyuk khususnya pada prosesi peneguhan Pimpinan Sidang. Ibadah sangat berkesan, terlebih ditambah dengan ciri khas sang pengkhotbah yang mengundang tawa jemaat,” ungkap Dicky Masengi.
Pada saat memasuki prosesi pelantikan, Masengi mengaku tertegun melihat dua buah map berwarna merah di atas meja yang diletakkan terpisah.
“Map yang pada posisi terpisah seperti ini tidak pernah saya temui sebelumnya. Map yang satu berisi Surat Keputusan (SK) dan lainnya naskah pelantikan. Saat membaca nama-nama yang akan dilantik, saya mengambil map berisi SK PP KGPM. Semua yang akan dilantik mengambil posisi di bagian depan mimbar termasuk Gbl. James Posumah yang sebelumnya duduk sederetan Ketua BPS terpilih Pnt. Dianne Kawulusan,” tuturnya.
Tatkala membacakan nama-nama BPS, PMS, BPPGS, Komisi-komisi, Kepelsus Lansia dan Pimpinan Kelompok Pelayanan, lagi-lagi dirinya tertegun melihat masing-masing sudah berdiri pada formasi yang ditentukan.
Hal itu mengingatkan dirinya sebelum pelantikan sebagai Anggota DPRD Kabupaten Minahasa tahun 2014 silam, dimana jumlahnya yang mencapai 35 orang harus mengikuti gladi resik sebanyak dua kali dalam menempati formasi berdiri.
Hal yang sama juga ternyata dilakukan oleh Pimpinan Sidang KGPM Credo Molompar meski hanya satu kali dan jumlahnya mencapai hampir 70 orang, dimana semuanya berjalan dengan begitu tenang disertai dengan derap langkah meyakinkan tanpa khasak-khusuk.
“Hal itu semakin membuat saya lebih tertegun menyaksikan prosesi tersebut dalam suasana yang tetap hening. Mereka adalah Pimpinan Sidang periode tahun 2020-2024 yang mengenakan jas serta dasi beraneka warna berpadu dengan bunya yang disematkan di dada kiri. Terpancar dari raut wajah mereka syahdu campur haru saat prosesi peneguhan oleh Ketua Majelis Gembala yang mampu mengolah kata, kalimat dan didukung dengan ekspresifnya ritme vocal hingga terasa menusuk kalbu,” ungkapnya.
Tampak memerah mata sejumlah ibu-ibu, bahkan pemuda hingga bapak-bapak, meski sesaat kemudian suasana sedikit berupah ketika pelantikan dilangsungkan.
Tampak terasa keterpanggilan melayani mereka, terlebih saat ketua BPS membubuhkan tanda tangan pada naskah pelantikan diikuti Ketua PMS, Ketua BPPGS, Ketua-ketua Komisi, Ketua Kepelsus Lansia dan Penatua Kelompok Pelayanan.
Ketukan palu sebanyak tiga kali menandakan kepemimpinan dalam pelayanan gereja para pimpinan siding telah sah untuk dijalani.
Usai prosesi tersebut, tanpa diperintah, mereka yang dilantik langsung membalikkan badan menghadap jemaat untuk menyanyikan satu pujian dalam bentuk koor dengan lagu “Mars KGPM”.
Seluruh prosesi peneguhan dan pelantikan berjalan dengan tertib dan hanya menghabiskan waktu seitar 30 menit saja
“Sedikit catatan saya dalam momentum ini adalah bahwa pada kesempatan tersebut, unsur estetika atau keindahan sangat kental terasa. Hal itu timbul dari balutan penampilan rapih meraka yang dilantik termasuk merdunya paduan suara hingga membuat penampilan mereka begitu berwibawa dan tenang. Itulah salah satu cirri khas sikap masyarakat sub-etnis Pasan Ponosakan di Kabupaten Minahasa Tenggara,” kata Masengi, mengisahkan jalannya prosesi pelantikan tersebut.
(Frangki Wullur)