Jakarta, BeritaManado.com – Lima hari menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan hasil jajak pendapat terbarunya, Jumat (9/2/2024).
Melansir Suara.com jaringan BeritaManado.com, hasil tersebut menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, semakin kokoh di puncak.
Sementara khusus Provinsi Sulawesi Utara, walau masih tertinggi, namun ada sedikit penurunan elektabilitas paslon nomor 2 jika dibanding survei sebelumnya yang mendapat dukungan 66 persen.
Kekinian, posisi elektabilitas tiga capres di Sulawesi Utara sebagai berikut:
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 8.2 persen
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming 63.7 persen
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD 27.4 persen
Menariknya, untuk skala nasional, Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengungkap bahwa hasil terbaru ini membuat peluang pilpres satu putaran semakin terbuka.
Hasil ini, kata dia, berdasarkan survei dengan menggunakan simulasi surat suara.
“Kalau kita pakai simulasi surat suara, itu Pak Prabowo-Gibran 51,8 persen, sementara di peringkat kedua itu adalah Anies-Muhaimin 24,1 persen, di peringkat ketiga meskipun selisihnya tidak signifikan secara statistik dengan Mas Anies itu adalah Ganjar-Mahfud MD,” kata Burhanuddin di Kantor Indikator, Jakarta Pusat, Jumat (9/2/2024).
Hasil ini meningkat jika dibandingkan survei sebelumnya dengan simulasi yang sama, di mana pasangan Prabowo-Gibran mendapat dukungan sebesar 45,79 persen.
Walau demikian, hasil survei itu masih memiliki margin of error sehingga pilpres dua putaran juga kans terjadi.
“Angka 51,8 persen dan tren naik yang masih berlangsung buat Pak Prabowo-Gibran maka saya bisa mengatakan potensi atau probabilitas satu putaran, meningkat buat Pak Prabowo-Gibran dibanding survei-survei sebelumnya,” tutur Burhanuddin.
“Jadi, kalau sebelumnya mungkin tingkat atau probabilitas satu putaran 50-50, sekarang meningkat lagi, tetapi tetap masih ada peluang buat terjadinya dua putaran meskipun peluang dua putaran itu menipis seiring dengan peningkatan suara Pak Prabowo,” tandas dia.
Adapun survei ini dilakukan kepada 1.200 orang pada 28 Januari hingga 4 Februari 2024 dengan secara tatap muka.
Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling.
Batas kesalahan dalam survei diperkirakan ekitar 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(jenlywenur)