Pineleng, BeritaManado.com – Netralitas penyelenggara sangat dibutuhkan dalam setiap agenda pemilihan kepala daerah, pemilihan calon anggota legislatif dan pemilihan presiden.
Namun, netralitas Panitia Pemungutan Suara (PPS) desa Sea 2, kecamatan Pineleng, kabupaten Minahasa, dipertanyakan.
Pasalnya, PPS yang dipimpin Meiske Endey Manueke ini, diduga melakukan penggantian anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS I dan TPS III tanpa alasan jelas.
Hal tersebut diungkapkan salah-satu warga desa Sea 2 yang meminta namanya tidak dipublish.
“Mereka (PPS) mengganti dua anggota KPPS, misalnya di TPS I salah-satu anggota kelompok penyelenggara diganti dengan alasan orang tua yang bersangkutan tim sukses pasangan calon. Padahal, tuduhan itu tidak benar dan tidak bisa dibuktikan,” ujar sumber kepada BeritaManado.com, Rabu (6/6/2018) sore.
Sumber justru menduga bahwa penggantian anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara tanpa alasan jelas merupakan skenario memenangkan salah-satu pasangan di Pilkada Minahasa.
“Awalnya yang dimasukan sebagai KPPS adalah orang-orang mereka sendiri tapi banyak yang diganti karena diantara mereka ada yang tidak mengantongi ijasah SMA. Kemudian orang baru yang masuk menggantikan justru diganti kembali dengan alasan politis,” tambah sumber tersebut.
Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) desa Sea 2, Meiske Endey Manueke yang dikonfirmasi BeritaManado.com melalui handphone, Rabu (6/6/2018) sore, tak menampik telah dilakukan penggantian anggota KPPS.
Menurut Meiske Endey, sebagai penyelenggara mereka tidak mau ada anggota KPPS menjadi penggerak salah-satu pasangan calon yang akan berkompetisi di Pilkada.
“Kami tidak mau ada panitia menjadi penggerak kuning atau merah. Tadi malam teman PPS datang bilang, ketua tolong bilang akang yang di TPS 1 karena terkait dengan katanya motor penggerak tim kuning,” jelas Meiske Endey.
Meiske Endey menambahkan kekosongan KPPS langsung dilakukan penggantian. Namun penggantinya justru diambil dari perangkat desa.
“Maka digantilah dengan orang pemerintah, kalau tidak salah dia meweteng, kita kan tinggal terima laporan dari mereka, dorang so kase maso nama-nama lebih dahulu, terus terang kita baru pulang hari minggu, sakit, dorang tinggal melaporkan nama-nama mereka bawa ke PPK, baru tadi malam saya menerima laporan penggantian,” tukas Meiske Endey.
Diakui Meiske Endey, kedua anggota KPPS yang diganti nama-nama mereka sudah dimasukkan ke PPK, ketika rapat ditanyakan siapa saja anggota KPPS sebagai penggerak (tim sukses).
“Dua orang sudah masuk ke PPK, yang Pingkan Maskikit kan dorang ada rapat, karena kita nda hadir jadi hanya mendengar katanya nama-nama yang ada ini, ditanya, mana penggerak dari kuning atau merah, dua nama itu yang ditemukan akhirnya diganti,” tukas Meiske Endey.
Sementara, anggota PPS, Hein Holiko, yang disebut-sebut sumber sebagai oknum yang menyampaikan laporan perihal penggantian anggota KPPS kepada Ketua PPS Meiske Endey, dikonfirmasi BeritaManado.com melalui selular 08134377XXXX, tidak mau menanggapi.
“Tolong dijelaskan siapa orangnya (sumber yang menyampaikan kepada BeritaManado.com). Mohon maaf, jika orang itu tak mau memberikan nama maka saya tidak akan memberikan komen apapun,” tandas Hein.
(JerryPalohoon)