BeritaManado.com — AKBP Dandung Putut Wibowo, SIK, SH, MH, dikenal humble dengan siapa saja.
Dua tahun sebagai Kapolres Minahasa Utara (Minut), Dandung Putut Wibowo telah membawa jejak manis di Tanah Tonsea.
Suka bergaul dan ramah, menjadi ciri khas sang kapolres.
Oleh: Alfrits Semen
Secara pribadi, saya mengenal Dandung adalah sosok pimpinan yang tegas dan dermawan.
Ia juga totalitas dan mencintai daerah yang dipimpinnya.
Suatu ketika, saya pernah bertemu dengan Kapolres Dandung di kantornya.
Waktu itu memang ada agenda wawancara yang ditugaskan kantor.
Saya disilakan masuk ke ruangan kapolres.
Duduk kemudian menunggu.
Tanpa sengaja saya melihat Dandung sedang khusyuk membaca Alkitab.
Rupanya dia belum menyadari keberadaan saya yang sudah ada di ruangan.
Usai membaca Alkitab, Dandung lanjut dengan berdoa.
Saya ikut berdoa dan mendengarkan kata-kata Dandung.
Dalam doanya, Dandung memohon pertolongan Tuhan agar diberikan kebijaksanaan memimpin jajarannya.
Ia mendoakan semua anak buah di Mapolres Minut agar bisa bertanggungjawab dalam tugas.
Dan yang membuat saya kagum, Dandung menyebut Minahasa Utara.
Dandung meminta kepada Tuhan untuk selalu memberkati dan menjaga Minahasa Utara, begitu pun dengan masyarakatnya.
Bagi Dandung, Minahasa Utara adalah rumah kedua dan dia sudah terlanjur jatuh cinta dengan bumi klabat.
Usai berdoa, Dandung kemudian tersadar dengan keberadaan saya.
Alkitab kemudian diatur kembali.
Dandung dengan senyum khasnya menyambut saya.
Bak seorang teman, kami langsung akrab.
Padahal itu pertemuan perdana dengan beliau.
Aneka kukis dan minuman dijajakan untuk saya.
Kami bercerita hampir dua jam.
Dandung juga banyak memberikan wejangan rohani yang keren.
Di Minut, Dandung bahagia bisa mengenal kultur masyarakat yang ramah dan kuat dengan budaya mapalusnya.
Dandung di setiap kesempatan, selalu datang bersama istri Anastasia Dandung, menjalankan dua fungsi yang berbeda, namun punya tujuan sama.
“Saya datang ke gereja mana saja. Karena sebagai kapolres juga harus terus berbaur. Kadang ikut memberitakan firman Tuhan bersama istri,” katanya.
Dalam perbincangan ini, Dandung berucap punya keinginan kelak bisa bertugas di Jawa Tengah (Jateng), kampung halamannya.
Impian Dandung pun terjawab.
Ia kini telah resmi dimutasi menjadi Wadir Samapta Polda Jateng.
Meski begitu, saya yakin Minahasa Utara memiliki tempat spesial di hati Dandung.
Selamat bertugas pak, semoga saat kembali ke Sulut nanti sudah menjadi jenderal.
(***)