Manado, BeritaManado.con – Anggapan bahwa biaya politik di Indonesia mahal, bisa dikatakan relatif.
Hal tersebut dikatakan Dr ML Denny Tewu SE MM karena menurutnya politik itu seperti seni, sehingga unpredictable.
“Kalau kita gunakan konsultan politik tentu saja mahal, kalau mau kerja sendiri apalagi bukan orang partai tentu tidak mudah juga. Menunggu murni dukungan rakyat, tentu harus ada prestasi dulu, jadi semua itu menjadi relatif tergantung siapa yang akan ikut, bisa menjadi murah karena sudah ada track record atau memiliki modal sosial,” kata Denny Tewu
Denny Tewu calon DPD RI periode 2019-2014 asal Sulawesi Utara menyampaikan pandangannya terkait besarnya biaya politik yang harus dikeluarkan seorang caleg.
“Dalam era demokrasi membayar suara rakyat hampir mustahil. Siapa yang bisa berjualan suara rakyat, kecuali menggunakan kekuasaan terhadap aparat yang bergantung hidupnya pada para pejabat. Namun hal itu pun susah dipegang dan besar resikonya. Semoga kedepan rakyat lebih cerdas untuk memilih calon wakil rakyat yang baik dan sesuai kriteria,” ulas Doktor Manajemen Bisnis Akuntansi ini.
Meski demikian, tambah Ketua Umum Rukun Keluarga Besar Tewu/Tewuh ini pula, ia akui masih ada masyarakat yang hanya melihat apa yang akan dinikmati oleh seorang wakil rakyat bila terpilih nanti.
“Namun ke depan apabila rakyat sudah jelas mengenai peran dan tanggungjawab yang diemban oleh seorang wakil rakyat, tentu akan melihat manfaat yang lebih besar dari sekedar menerima ‘sembako’ yang hari itu juga habis buat dimakan,” sambung Denny Tewu.
Denny Tewu mengingatkan lagi, di era digital ini untuk memilih calon atau pemimpin ke depan, rakyat bisa menilai dari kapasitas dan menaruh harapan bagi calon yang masih generasi muda, dan melihat rekam jejak dari calon yang sudah berusia di atas 40 tahun-an.
(***/PaulMoningka)
Manado, BeritaManado.con – Anggapan bahwa biaya politik di Indonesia mahal, bisa dikatakan relatif.
Hal tersebut dikatakan Dr ML Denny Tewu SE MM karena menurutnya politik itu seperti seni, sehingga unpredictable.
“Kalau kita gunakan konsultan politik tentu saja mahal, kalau mau kerja sendiri apalagi bukan orang partai tentu tidak mudah juga. Menunggu murni dukungan rakyat, tentu harus ada prestasi dulu, jadi semua itu menjadi relatif tergantung siapa yang akan ikut, bisa menjadi murah karena sudah ada track record atau memiliki modal sosial,” kata Denny Tewu
Denny Tewu calon DPD RI periode 2019-2014 asal Sulawesi Utara menyampaikan pandangannya terkait besarnya biaya politik yang harus dikeluarkan seorang caleg.
“Dalam era demokrasi membayar suara rakyat hampir mustahil. Siapa yang bisa berjualan suara rakyat, kecuali menggunakan kekuasaan terhadap aparat yang bergantung hidupnya pada para pejabat. Namun hal itu pun susah dipegang dan besar resikonya. Semoga kedepan rakyat lebih cerdas untuk memilih calon wakil rakyat yang baik dan sesuai kriteria,” ulas Doktor Manajemen Bisnis Akuntansi ini.
Meski demikian, tambah Ketua Umum Rukun Keluarga Besar Tewu/Tewuh ini pula, ia akui masih ada masyarakat yang hanya melihat apa yang akan dinikmati oleh seorang wakil rakyat bila terpilih nanti.
“Namun ke depan apabila rakyat sudah jelas mengenai peran dan tanggungjawab yang diemban oleh seorang wakil rakyat, tentu akan melihat manfaat yang lebih besar dari sekedar menerima ‘sembako’ yang hari itu juga habis buat dimakan,” sambung Denny Tewu.
Denny Tewu mengingatkan lagi, di era digital ini untuk memilih calon atau pemimpin ke depan, rakyat bisa menilai dari kapasitas dan menaruh harapan bagi calon yang masih generasi muda, dan melihat rekam jejak dari calon yang sudah berusia di atas 40 tahun-an.
(***/PaulMoningka)