Bitung—Predikat kota sehat dan lima kali berturut-turut menyandang kota terbersih, rupanya tidak memberikan jaminan kepada warga Kota Bitung untuk terbebas dari Kasus Demam Berdarah Dengie (DBD). Buktinya kasus DBD ini kembali mengintai warga Kota Bitung dalam beberapa minggu.
Bahkan pekan lalu, DBD merenggut nyawa seorang anak di Madidir akibat penyakit yang disebabkan oleh nyamuk tersebut. Kasus DBD ini sendiri dibenarkan Kadis Kesehatan Kota Bitung, dr Vonny Dumingan yang mengakui saat ini Kota Bitung sementara rawan penyakit tersebut.
“Dari laporan, memang ada warga Madidir yang meninggal dunia akibat DBD, dimana korban sebelumnya penderita panas tinggi dan setelah menjalani rawat inap di rumah sakit akhirnya meninggal dunia,” kata Dumingan.
Pihak Dumiang sendiri mengaku lengsung melakukan langkah antisipasi, dengan harapan jangan adanya korban lagi. Dimana pihaknya langsung melakukan penyemprotan atau fogging di semua wilayah di Kota Bitung.
“Saat ini petugas sedang melakukan penyemprotan dibeberapa wilayah termasuk yang di Madidir tempat tinggal korban,” katanya.
Lebih lanjut Duningan mengatakan, dari hasil pemeriksaan di kediaman korban, ternyata selokan rumah tersebut kotor dan tersumbat. Dan pihaknya langsung menghimbau warga memperhatikan kebersihan lingkungan termasuk selokan.
Sementara itu, dari data Dinkes Kota Bitung, sepanjang tahun 2011, ada sekitar 36 kasus DBD dan tahun 2012 tercatat 30 kasus.(en)
Bitung—Predikat kota sehat dan lima kali berturut-turut menyandang kota terbersih, rupanya tidak memberikan jaminan kepada warga Kota Bitung untuk terbebas dari Kasus Demam Berdarah Dengie (DBD). Buktinya kasus DBD ini kembali mengintai warga Kota Bitung dalam beberapa minggu.
Bahkan pekan lalu, DBD merenggut nyawa seorang anak di Madidir akibat penyakit yang disebabkan oleh nyamuk tersebut. Kasus DBD ini sendiri dibenarkan Kadis Kesehatan Kota Bitung, dr Vonny Dumingan yang mengakui saat ini Kota Bitung sementara rawan penyakit tersebut.
“Dari laporan, memang ada warga Madidir yang meninggal dunia akibat DBD, dimana korban sebelumnya penderita panas tinggi dan setelah menjalani rawat inap di rumah sakit akhirnya meninggal dunia,” kata Dumingan.
Pihak Dumiang sendiri mengaku lengsung melakukan langkah antisipasi, dengan harapan jangan adanya korban lagi. Dimana pihaknya langsung melakukan penyemprotan atau fogging di semua wilayah di Kota Bitung.
“Saat ini petugas sedang melakukan penyemprotan dibeberapa wilayah termasuk yang di Madidir tempat tinggal korban,” katanya.
Lebih lanjut Duningan mengatakan, dari hasil pemeriksaan di kediaman korban, ternyata selokan rumah tersebut kotor dan tersumbat. Dan pihaknya langsung menghimbau warga memperhatikan kebersihan lingkungan termasuk selokan.
Sementara itu, dari data Dinkes Kota Bitung, sepanjang tahun 2011, ada sekitar 36 kasus DBD dan tahun 2012 tercatat 30 kasus.(en)