KOTAMOBAGU, BeritaManado.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu saat ini sedang fokus pada penanganan dan pencegahan Covid-19. Berbagai upaya terus dilakukan. Terutama kampanye penerapan 3M (Menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak).
Namun, saat ini tidak boleh hanya fokus pada Covid-19 saja untuk menjaga kesehatan dan keselamatan warga. Ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) juga jadi perhatian pemkot melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotamobagu.
Apalagi saat ini tercatat sudah ada 26 kasus DBD terjadi di Kotamobagu sejak Januari- Oktober.
“Kasus terbanyak terjadi April dan Juli. Masing- masing enam kasus,” kata Kepala Dinkes Kotamobagu, Tanty Korompot, Selasa (27/10/2020).
Dia mengungkapkan, sampai saat ini wilayah paling banyak terjadi kasus DBD ada di Kecamatan Kotamobagu Barat dengan jumlah 10 kasus, Kotamobagu Selatan delapan kasus, Kotamobagu Timur dan Kotamobagu Utara masing-masing empat kasus.
Tanty berharap masyarakat tetap menerapkan pola hidup sehat dan bersih (PHBS) untuk mencegah kemungkinan terkena dua penyakit/virus berbahaya sekaligus, yakni Covid19 dan DBD.
“PHBS harus kita jaga. Kemudian 3M untuk mencegah Covid-19 harus selalu disiplin kita lakukan, serta 3M untuk mencegah DBD penting kita lakukan. Yaitu menguras tempat penampungan air, mengubur dan mendaur ulang sampah, serta menggunakan anti nyamuk,” tandasnya.
(Rensa Bambuena)