Tahuna–Opini Disclaimer atas pengelolaan keuangan daerah tahun 201a yang diterima oleh Pemkab Kepulauan Sangihe belum lama ini, membuat Kepala Dinas Pendapatan pengeluaran Keuangan dan Aset Kabupaten Sangihe Olden Lahamendu merasa kecewa.
“Jujur secara pribadi saya kecewa terhadap penilaian BPK dengan opini Disclaimer tersebut,” akunya belum lama.
Menurut Lahamendu, jumlah temuan jauh lebih sedikit dibandingkan tahun 2011 didapat 40 temuan namun tahun 2012 ini hanya 25 temuan saja. Jumlah itu pun sudah termasuk temuan bawaan sejak tahun-tahun sebelumnya, dibandingkan dengan jumlah temuan daerah lain sampai 32 maupun 40 namun mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP).
“Saya kaget dengan hasil ini, di luar logika, sebab daerah lain lebih banyak temuan dibandingkan Sangihe tetapi mereka mendapat opini WDP,” tuturnya dengan nada penasaran.
Sementara itu, PPKA sudah melakukan pembenahan secara maksimal terlebih pengelolaan keuangan maupun masalah aset daerah, sudah banyak peningkatan dibandingkan tahun–tahun sebelumnya. Namun belum cukup untuk mendapat penilaian opini terbaik sesuai dengan harapan dari masyarakat Sangihe.
“Sebagai penegelola keuangan saya minta maaf kepada masyarakat Sangihe, dimana tidak memenuhi harapan, tetapi saya dan staf sudah berusaha semaksimal mungkin bekerja memperbaiki semua kekurangan yang ada dari tahun–tahun sebelumnya,” jelasnya sambil berharap mulai tahun ini untuk terus melakukan perbaikan, belajar dari temuan yang yang ada dengan mengacu pada Permen 27 tentang pedoman penganggaran 2014.
“Kesalahan ini secara sistim, artinya satu salah salah semua, sehingga perlu pembenahan di semua SKPD maupun badan yang ada sehingga tahun depan kita bisa mendapatkan penilaian yang baik, perlu dapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),” tutupnya.(gun)
Tahuna–Opini Disclaimer atas pengelolaan keuangan daerah tahun 201a yang diterima oleh Pemkab Kepulauan Sangihe belum lama ini, membuat Kepala Dinas Pendapatan pengeluaran Keuangan dan Aset Kabupaten Sangihe Olden Lahamendu merasa kecewa.
“Jujur secara pribadi saya kecewa terhadap penilaian BPK dengan opini Disclaimer tersebut,” akunya belum lama.
Menurut Lahamendu, jumlah temuan jauh lebih sedikit dibandingkan tahun 2011 didapat 40 temuan namun tahun 2012 ini hanya 25 temuan saja. Jumlah itu pun sudah termasuk temuan bawaan sejak tahun-tahun sebelumnya, dibandingkan dengan jumlah temuan daerah lain sampai 32 maupun 40 namun mendapat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP).
“Saya kaget dengan hasil ini, di luar logika, sebab daerah lain lebih banyak temuan dibandingkan Sangihe tetapi mereka mendapat opini WDP,” tuturnya dengan nada penasaran.
Sementara itu, PPKA sudah melakukan pembenahan secara maksimal terlebih pengelolaan keuangan maupun masalah aset daerah, sudah banyak peningkatan dibandingkan tahun–tahun sebelumnya. Namun belum cukup untuk mendapat penilaian opini terbaik sesuai dengan harapan dari masyarakat Sangihe.
“Sebagai penegelola keuangan saya minta maaf kepada masyarakat Sangihe, dimana tidak memenuhi harapan, tetapi saya dan staf sudah berusaha semaksimal mungkin bekerja memperbaiki semua kekurangan yang ada dari tahun–tahun sebelumnya,” jelasnya sambil berharap mulai tahun ini untuk terus melakukan perbaikan, belajar dari temuan yang yang ada dengan mengacu pada Permen 27 tentang pedoman penganggaran 2014.
“Kesalahan ini secara sistim, artinya satu salah salah semua, sehingga perlu pembenahan di semua SKPD maupun badan yang ada sehingga tahun depan kita bisa mendapatkan penilaian yang baik, perlu dapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP),” tutupnya.(gun)