Manado, BeritaManado.com – Beberapa hari ini Masyarakat Manado di buat resah dengan beredarnya pesan berantai yang viral di media sosial baik itu facebook maupun Whatsapp.
Pesan berantai tersebut berisi sebuah pesan singkat bahwa, terdapat 200an orang reaktif COVID-19 di pasar pinasungkulan, pasca dilakukannya rapid test oleh dinas kesehatan kota Manado beberapa waktu yang lalu.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah kota Manado melalui Kabag Pem-Humas Pemkot Manado, Sonny M. Takumansang, M.Si menghimbau, agar semua masyarakat jangan mudah percaya dengan informasi terkait COVID-19 yang tidak jelas sumbernya.
“Itu hoaks, jadi kabar yang beredar itu hoaks, tidak benar. Warga Manado warga yang cerdas jadi jangan mudah terpengaruh dan percaya dengan kabar yang beredar yang tidak jelas sumbernya,” ujar Sonny Takumansang kepada BeritaManado.com, Kamis (14/05/2020).
Sonny menuturkan, sampai saat ini khususnya wilayah pasar Pinasungkulan Karombasan telah dilakukan Rapid Dianostik Test (RDT) oleh satgas Dinkes kota Manado dan Puskesmas Ranotana Weru pada Selasa (12/05/2020) yang lalu.
Kemudian, dari hasil laporan Dinkes Manado, pemeriksaan dibagi dalam dua pos dengan jumlah yang diperiksa untuk pos satu 27 orang, hasil non reaktif dan pos dua 66 orang dengan hasil yang sama non reaktif.
“Yang di lakukan pemeriksaan RDT adalah pihak karyawan PD Pasar Pinasungkulan, koordinator pasar Bersahati, dan pedagang pasar Pinasungkulan,” tutur Takumansang.
Lebih lanjut, Kabag Pem-humas menambahkan, sesuai dengan arahan Wali Kota, Dr Ir G.S Vicky Lumentut, SH, M.Si, DEA selaku ketua Gugus tugas Percepatan penanganan COVID-19 kota Manado, akan dibuat pos kontrol kesehatan di setiap pasar dengan melibatkan petugas medis dari Dinkes, TNI/Polri, Satpol PP, BPBD, dan PD Pasar.
“Setiap pasar nantinya akan memiliki petugas yang mengukur suhu tubuh penjual dan pembeli dan nantinya penjual dan pembeli yang tidak menggunakan masker tidak bisa masuk beraktifitas dalam pasar, dalam artian semua harus menggunakan masker, demi menekan dan memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19 di kota Manado,” tandasnya.
(DimasKoesnan)