Manado, BeritaManado.com – Kontestasi Pilkada Sulut dipastikan berlangsung seru untuk mencari gubernur yang baru pasca kepemimpinan Olly Dondokambey nanti.
Sejumlah tokoh lokal dan nasional akan ikut bertarung sebagai bakal calon.
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, mengatakan calon pemimpin ke depan harus bisa menyelesaikan kompleksitas permasalahan.
“Melanjutkan yang baik, sisa persoalan harus diselesaikan,” tukas Jerry Massie kepada wartawan, beberapa hari lalu.
Ia menyebutkan beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, seperti pertumbuhan ekonomi Sulut hanya di kisaran 5 persen, harus dipacu mencapai 6 hingga 7 persen.
Tingkat inflasi Sulut menurut data BPS masih masuk kelompok provinsi dengan tingkat inflasi tertinggi.
Inflasi bulanan masuk 4 provinsi tertinggi, yakni sebesar 1,07 persen (mtm), diikuti oleh Papua Tengah dengan 1,01 persen (mtm), dan Banten 0,98 persen (mtm).
“Perlu juga meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) hingga melebihi 7,5 persen, mengingat orang Sulut dikenal memiliki otak encer,” kata Jerry.
Beberapa tokoh nasional asal Sulut, lanjut Jerry, akan tampil di Pilkada menjadi saingan berat Steven Kandouw.
Di antaranya Mayjen TNI (Purn) Wanti Mamahit, Irjen Pol (Purn) Carlo Tewu, Maxi Rondonuwu, sampai mantan Jamintel Jan Maringka.
Tokoh-tokoh nasional ini punya seabrek pengalaman yang mumpuni.
Sebut saja Maxi Rondonuwu, putra Langowan yang melanglang buana di Depertemen Kesehatan RI, kini duduk sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Ia menyebutkan Maxi Rondonuwu punya peluang cukup besar, karena salah satu anak emas mantan Gubernur Sulut almarhum Sinyo Harry Sarundajang ini, pernah menjadi Direktur RSUP Prof Kandouw, juga Kadis Kesehatan Sulut.
“Saya amati Maxi Rondonuwu figur yang bersahaja dan dekat dengan siapa saja. Ramah dan friendly menjadi karakternya,” tutur Jerry.
Jerry menyebut tak perlu meragukan sosok Maxi Rondonuwu di bidang kesehatan yang tahu persis berbagai macam penyakit, termasuk mengatasi stunting.
“Bukan itu saja, Maxi merupakan pembicara mewakili Indonesia di berbagai event seminar kesehatan internasional, pernah di Eropa dan Amerika Serikat,” tandas Jerry.
Nama selanjutnya ialah Carlo Brix Tewu. Mantan Kapolda Sulut ini pernah dipercayakan sebagai deputi di Kemenkopolhukam, sampai duduk sebagai Deputi Hukum di Kementerian BUMN yang dipimpin Erick Thohir.
“Carlo Tewu punya kemampuan manajerial yang kuat. Duduk di sejumlah departemen akan menjadi modal kuat baginya untuk bertarung di Pilgub,” tukas dia.
Kemudian Jan Samuel Maringka. Mengangkat jargon Jadikan Sulut Maju (JSM), jadi senjata andalan sosok idola kawanua di Jakarta dan beberapa kota di Pulau Jawa ini.
Jan Maringka punya pengalaman penegakkan hukum bukan kaleng-kaleng sebagai mantan Kajati Sulsel/Sulbar, dilengkapi konsep dan pemikiran memajukan Sulut.
“Apalagi Jan Maringka menjadi orang pertama Sulut yang duduk sebagai Jaksa Agung Muda (Jamintel), kalau di kepolisian setara bintang 3,” jelas Jerry.
Terakhir, mantan Pangdam XIII/Merdeka, Mayjen Wanti Mamahit, patut diperhitungkan karena cukup akrab dengan capres terpilih, Prabowo Subianto.
“Terlihat di kampanye Prabowo di Langowan, Wanti Mamahit sempat mendampingi, selain ada Jenderal (Purn) Wiranto sampai mantan menteri Theo Sambuaga. Wanti pun tercatat sempat masuk Timses Prabowo-Gibran,” kata Jerry.
Jerry menyebutkan tokoh-tokoh nasional punya kepedulian membangun Sulut untuk menjadi terdepan di Indonesia, bahkan di kawasan Asia Pasifik.
“Sulut sangat dikenal lantaran sempat melahirkan sejumlah tokoh nasional baik itu teknokrat, diplomat, birokrat sampai ekonom, seperti AA Maramis, Dr GSSJ Sam Ratulangi Gubernur Sulawesi pertama, diplomat ulung LN Palar, Arnold Mononutu, Wolter Monginsidi.
“Bukan hanya itu, di kabinet Soekarno ada sekitar 10 menteri asal kawanua. Dengan hadirnya tokoh-tokoh nasional ini akan menjadi magnet politik tersendiri dan akan membuat pertarungan semakin kompetitif,” tutur Jerry Massie. (***/Jrp)