TAHUNA – Keresahan warga Sangihe di Sendai, Jepang akan berimbas ke Sulut termasuk Kabupaten Kepulauan Sangihe, langsung diantisipasi Bupati Sangihe, Drs Winsulangi Salindeho, dengan memerintahkan Dinas Infokom agar memberikan informasi ke masyarakat bahwa Tsunami di Jepang, tidak akan berimbas ke Nusa Utara.
Informasi ini disampaikan dengan cara memakai mobil, dan mengelilingi Tahuna, dan sekitarnya memberi tahu ke masyarakat. Saat ini, Sabtu (12/3) hi ngga pukul 16.00 Wita situasi sudah berjalan normal.
Meski begitu, sehari sebelumnya ada beberapa warga yang berada di bibir pantai sempat memilih mengungsi. Seperti Halnya Pasar Ikan di pelabuhan Tua yang beroperasi pada sore hari dimana para penjual melakukan transaksi jual beli.
Ada penjual yang segera berkemas-kemas untuk bersiap-siap mengungsi, tapi ada juga penjual yang bertahan untuk tetap menjajahkan barang dagangannya. Sebagian pedagang memilih bertahan karena menurut para pedagang tersebut, letak Jepang cukup jauh dari daerah Sangihe juga. Jadi kecil kemungkinan tsunami masuk ke daerah ini.. ungkap Abdul penjual ikan di pasar pelabuhan tua, kepada wartawan berita manado.
Begitu pula di pusat kota Tahuna Sampai pukul 17.00 wita beberapa toko memilih untuk tidak melakukan aktifitas jual beli, namun ada juga toko yang tetap melakukan aktifitas jual beli sampai berita ini diturunkan. Misalnya, Megaria dan beberapa toko lainnya. Selain itu ada beberapa resepsi pernikahan yang berlangsung di restoran Jein bahkan di kelurahan lain juga telah dilakukan ibadah ucapan syukur.
Sedangkan di Kelurahan Tidore, yang letaknya di pesisir pantai, telah dilakukan ibadah duka dari salah satu warga Tidore yang meninggal dunia. Jadi ada warga yang mengungsi tapi ada juga yang tetap melakukan aktifitas seperti biasanya. Sebagian warga yang berdomisili di sekitar pesisir pantai kota Tahuna mengungsi di beberapa lokasi yang dianggap aman, seperti di Kantor Bupati, RSUP Liun kedage .
Beberapa ibu rumah tangga yang sempat diwawancarai beritamanado, mengatakan, memang mereka sudah mendapat informasi bahwa warga Sangihe tidak perlu panik dan dimintakan untuk tetap tenang, namun mereka tetap waspada, dan memutuskan untuk mengungsi. ”Kan lebih baik sediakan payung sebelum hujan, ”ujar beberapa ibu sambil mengatur barang bawaannya untuk mengungsi.(gun)
TAHUNA – Keresahan warga Sangihe di Sendai, Jepang akan berimbas ke Sulut termasuk Kabupaten Kepulauan Sangihe, langsung diantisipasi Bupati Sangihe, Drs Winsulangi Salindeho, dengan memerintahkan Dinas Infokom agar memberikan informasi ke masyarakat bahwa Tsunami di Jepang, tidak akan berimbas ke Nusa Utara.
Informasi ini disampaikan dengan cara memakai mobil, dan mengelilingi Tahuna, dan sekitarnya memberi tahu ke masyarakat. Saat ini, Sabtu (12/3) hi ngga pukul 16.00 Wita situasi sudah berjalan normal.
Meski begitu, sehari sebelumnya ada beberapa warga yang berada di bibir pantai sempat memilih mengungsi. Seperti Halnya Pasar Ikan di pelabuhan Tua yang beroperasi pada sore hari dimana para penjual melakukan transaksi jual beli.
Ada penjual yang segera berkemas-kemas untuk bersiap-siap mengungsi, tapi ada juga penjual yang bertahan untuk tetap menjajahkan barang dagangannya. Sebagian pedagang memilih bertahan karena menurut para pedagang tersebut, letak Jepang cukup jauh dari daerah Sangihe juga. Jadi kecil kemungkinan tsunami masuk ke daerah ini.. ungkap Abdul penjual ikan di pasar pelabuhan tua, kepada wartawan berita manado.
Begitu pula di pusat kota Tahuna Sampai pukul 17.00 wita beberapa toko memilih untuk tidak melakukan aktifitas jual beli, namun ada juga toko yang tetap melakukan aktifitas jual beli sampai berita ini diturunkan. Misalnya, Megaria dan beberapa toko lainnya. Selain itu ada beberapa resepsi pernikahan yang berlangsung di restoran Jein bahkan di kelurahan lain juga telah dilakukan ibadah ucapan syukur.
Sedangkan di Kelurahan Tidore, yang letaknya di pesisir pantai, telah dilakukan ibadah duka dari salah satu warga Tidore yang meninggal dunia. Jadi ada warga yang mengungsi tapi ada juga yang tetap melakukan aktifitas seperti biasanya. Sebagian warga yang berdomisili di sekitar pesisir pantai kota Tahuna mengungsi di beberapa lokasi yang dianggap aman, seperti di Kantor Bupati, RSUP Liun kedage .
Beberapa ibu rumah tangga yang sempat diwawancarai beritamanado, mengatakan, memang mereka sudah mendapat informasi bahwa warga Sangihe tidak perlu panik dan dimintakan untuk tetap tenang, namun mereka tetap waspada, dan memutuskan untuk mengungsi. ”Kan lebih baik sediakan payung sebelum hujan, ”ujar beberapa ibu sambil mengatur barang bawaannya untuk mengungsi.(gun)