Kepala BPBD Kota Tomohon Drs Robby Kalangi SH MM saat berada di lokasi longsor, Minggu (7/8/2016).
TOMOHON, beritamanado.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tomohon membantah dengan keras bahwa pihaknya cuek bahkan mengabaikan musibah tanah longsor yang terjadi di ruas jalan menuju Kelurahan Kumelembuai Kecamatan Tomohon Timur, Sabtu (6/8/2016) lalu.
Baca Juga:
Masyarakat Kena Longsor, Kumelembuai Terisolasi, Pemkot Tomohon Cuek
Melalui Kepala BPBD Drs Robby Kalangi SH MM mengungkapkan pihaknya langsung mendatangi lokasi usai mengetahui adanya kejadian tersebut. “Siapa bilang tidak langsung ditangani, kejadiannya subuh kami langsung ke lokasi bersama personel. Bahkan saya tidak masuk gereja minggu pagi itu,” terangnya kepada BeritaManado.com belum lama ini.
Lanjut Kalangi, penanganannya dilakukan lintas sektoral melibatkan unsur terkait. “Longsor yang terjadi cukup besar makanya kami menemui sedikit kesulitan dan diperlukan mobilisasi serta alat besar. Memang baru bisa diakses Selasa malam dengan kondisi longsor yang cukup panjang. Intinya kami langsung meresponinya,” tegasnya.
Hal yang sama diungkapkan Lurah Kumelembuai Djony Pangemanan dimana dikatakannya telah ada penanganan sejak hari minggu. “Alat besar yang datang pertama mengalami kerusakan, begitupun yang kedua tetap mengalami kerusakan. Jadi dibutuhkan waktu memperbaikinya serta memang longsor yang besar. Jadi bukan tidak ada penanganan,” tukasnya. (ReckyPelealu)
Kepala BPBD Kota Tomohon Drs Robby Kalangi SH MM saat berada di lokasi longsor, Minggu (7/8/2016).
TOMOHON, beritamanado.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tomohon membantah dengan keras bahwa pihaknya cuek bahkan mengabaikan musibah tanah longsor yang terjadi di ruas jalan menuju Kelurahan Kumelembuai Kecamatan Tomohon Timur, Sabtu (6/8/2016) lalu.
Baca Juga:
Masyarakat Kena Longsor, Kumelembuai Terisolasi, Pemkot Tomohon Cuek
Melalui Kepala BPBD Drs Robby Kalangi SH MM mengungkapkan pihaknya langsung mendatangi lokasi usai mengetahui adanya kejadian tersebut. “Siapa bilang tidak langsung ditangani, kejadiannya subuh kami langsung ke lokasi bersama personel. Bahkan saya tidak masuk gereja minggu pagi itu,” terangnya kepada BeritaManado.com belum lama ini.
Lanjut Kalangi, penanganannya dilakukan lintas sektoral melibatkan unsur terkait. “Longsor yang terjadi cukup besar makanya kami menemui sedikit kesulitan dan diperlukan mobilisasi serta alat besar. Memang baru bisa diakses Selasa malam dengan kondisi longsor yang cukup panjang. Intinya kami langsung meresponinya,” tegasnya.
Hal yang sama diungkapkan Lurah Kumelembuai Djony Pangemanan dimana dikatakannya telah ada penanganan sejak hari minggu. “Alat besar yang datang pertama mengalami kerusakan, begitupun yang kedua tetap mengalami kerusakan. Jadi dibutuhkan waktu memperbaikinya serta memang longsor yang besar. Jadi bukan tidak ada penanganan,” tukasnya. (ReckyPelealu)