Amurang, BeritaManado – Pemerintah dan masyarakat Desa Boyong Pante Kecamatan Sinonsayang Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) kecewa tidak adanya perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terhadap kerusakan akibat adanya angin kencang yang merusak perahu dan tempat tambatan perahu/dermaga di Desa tersebut.
“Kami sangat mengharapkan adanya perhatian dari pemerintah dan pihak BPBD Minsel akan kerusakan yang ada. Namun sejak kejadian, dan telah memasukkan laporan ke Bupati, Wakil Bupati dan BPBD Minsel pada 14/9/2016, namun sampai saat ini tidak kunjung ada perhatian yang datang,” ujar Rafles Laoh, Hukum Tua Desa Boyong Pante kepada BeritaManado.com.
Dirinya menambahkan, harapan akan adanya bantuan dari pemerintah bagi nelayan yang terkena musibah dan tambatan perahu/dermaga yang baru dibangun dengan mengunakan anggaran dana desa kini diragukan.
“Saya melihat Pemkab hanya memperhatikan bencana yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dan pemukiman penduduk, sedangkan bencana di Desa Boyong Pante hanya dianggap sepele,” tambah Rafles Laoh, pada Kamis 29/9/2016.
Dirinya sangat berharap pemerintah bisa membangun pemecah ombak disepanjang pantai Desa Boyong Pante dan desa lainnya yang ada di bibir pantai. Hal ini diharapkan akan memberikan kenyamanan warga yang tinggal disepanjang pantai.(TamuraWatung)
Amurang, BeritaManado – Pemerintah dan masyarakat Desa Boyong Pante Kecamatan Sinonsayang Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) kecewa tidak adanya perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terhadap kerusakan akibat adanya angin kencang yang merusak perahu dan tempat tambatan perahu/dermaga di Desa tersebut.
“Kami sangat mengharapkan adanya perhatian dari pemerintah dan pihak BPBD Minsel akan kerusakan yang ada. Namun sejak kejadian, dan telah memasukkan laporan ke Bupati, Wakil Bupati dan BPBD Minsel pada 14/9/2016, namun sampai saat ini tidak kunjung ada perhatian yang datang,” ujar Rafles Laoh, Hukum Tua Desa Boyong Pante kepada BeritaManado.com.
Dirinya menambahkan, harapan akan adanya bantuan dari pemerintah bagi nelayan yang terkena musibah dan tambatan perahu/dermaga yang baru dibangun dengan mengunakan anggaran dana desa kini diragukan.
“Saya melihat Pemkab hanya memperhatikan bencana yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dan pemukiman penduduk, sedangkan bencana di Desa Boyong Pante hanya dianggap sepele,” tambah Rafles Laoh, pada Kamis 29/9/2016.
Dirinya sangat berharap pemerintah bisa membangun pemecah ombak disepanjang pantai Desa Boyong Pante dan desa lainnya yang ada di bibir pantai. Hal ini diharapkan akan memberikan kenyamanan warga yang tinggal disepanjang pantai.(TamuraWatung)