Ratahan – Seorang bocah berusia 4 tahun yang diketahui berasal dari Kelurahan Lowu Utara, Kecamatan Ratahan, Minahasa Tenggara (Mitra) diduga mendertita gizi buruk.
Pasalnya, kondisi pasien yang beberapa hari sebelumnya dibawa orang tuanya untuk dilakukan perawatan di sebuah Puskesmas di wilayah Ratahan itu mengalami penurunan berat badan yang sangat signifikan dibanding sebelumnya.
“Saya cemas dengan keadaan anak saya yang lemah dan terlihat drop. Apalagi berat badannya menurun drastis, makanya saya bawa ke Puskesmas. Hanya saja saya tidak tahu apa mengalami gizi buruk atau seperti apa, pastinya saya selalu memberikan makanan yang sehat dan bergizi,” cerita sanga ibu yang meminta namanya tidak ditulis.
Kepala Dinas Kesehatan Mitra dr Rinny Tamuntuan saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Hanya saja dia membantah kalau balita tersebut mengalami gizi buruk.
“Saya dapat laporan balita itu menderita diare. Dan memang kalau penyakit tersebut lambat penanganan, akan berakibat turunnya berat badan,” terang Tamuntuan.
“Kami akan pantau perkembangan balita itu, termasuk mengawasinya selama 3 bulan, karena kalau hanya satu sampai tiga minggu itu belum cukup. Asupan makanan bergizi akan terus diberikan guna mengembalikan kondisi fisik balita tersebut,” ujarnya.
Dari catatan Dinkes Mitra sendiri, di kabupaten Mitra ini tercatat ada sekira 100 anak balita yang masih kekurangan gisi. Mereka sendiri terus mendapat pengawasan medis dan diberikan asupan makanan yang cukup dan bergizi. (rulandsandag)
Ratahan – Seorang bocah berusia 4 tahun yang diketahui berasal dari Kelurahan Lowu Utara, Kecamatan Ratahan, Minahasa Tenggara (Mitra) diduga mendertita gizi buruk.
Pasalnya, kondisi pasien yang beberapa hari sebelumnya dibawa orang tuanya untuk dilakukan perawatan di sebuah Puskesmas di wilayah Ratahan itu mengalami penurunan berat badan yang sangat signifikan dibanding sebelumnya.
“Saya cemas dengan keadaan anak saya yang lemah dan terlihat drop. Apalagi berat badannya menurun drastis, makanya saya bawa ke Puskesmas. Hanya saja saya tidak tahu apa mengalami gizi buruk atau seperti apa, pastinya saya selalu memberikan makanan yang sehat dan bergizi,” cerita sanga ibu yang meminta namanya tidak ditulis.
Kepala Dinas Kesehatan Mitra dr Rinny Tamuntuan saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Hanya saja dia membantah kalau balita tersebut mengalami gizi buruk.
“Saya dapat laporan balita itu menderita diare. Dan memang kalau penyakit tersebut lambat penanganan, akan berakibat turunnya berat badan,” terang Tamuntuan.
“Kami akan pantau perkembangan balita itu, termasuk mengawasinya selama 3 bulan, karena kalau hanya satu sampai tiga minggu itu belum cukup. Asupan makanan bergizi akan terus diberikan guna mengembalikan kondisi fisik balita tersebut,” ujarnya.
Dari catatan Dinkes Mitra sendiri, di kabupaten Mitra ini tercatat ada sekira 100 anak balita yang masih kekurangan gisi. Mereka sendiri terus mendapat pengawasan medis dan diberikan asupan makanan yang cukup dan bergizi. (rulandsandag)