BITUNG—Peringatan hari Kesaktian Pancasila setiap tanggal 1 Oktober rupanya mulai pudar dan dilupakan dikalangan pejabat maupun masyarakat Kota Bitung. Buktinya, dalam pelaksanaan upacara hari Kesaktian Pancasila yang dipusatkan di lapangan kantor Walikota, Sabtu (1/10) pagi sangat minim peserta.
Dari pantauan Beritamanado, upacara yang dimulai tepat pukul 07.00 Wita itu hanya diikuti sejumlah peserta saja. Ini terlihat dari barisan peserta yang ada dilapangan yang hanya terdiri dari Kodim 1310, Marinir Lantamal VIII, Satpol PP, Badan Penanggulangan Bencana Dearah, KPLP, PNS yang jumlahnya tidak lebih dari 20 orang, Paramuka dan perwakilan siswa SMA serta Korsi.
Belum lagi sejumlah pejabat yang diduduk ditribun, dimana ketika Wakil Walikota, Max Lomban mulai berdiri sebagai inspektur upacara, sejumlah kepala SKPD, Lurah, Camat dan anggota DPRD serta undangan lainnya secara tergopoh-gopoh bergabung dengan peserta lainnya. Demikian pula ketika laporan Komandan Upacara, Kapten Inf Sanggel dari Dodik Secata B kepada Lomban jika upacara telah siap dimulai, barisan Polres Bitung baru terlihat menyusup dibagian belakang peserta upacara yang lain.
“Semua instansi, baik vertikal kita undang untuk hadir dalam upacara hari Kesaktian Pancasila hari ini. Bahkan para tokoh agama dan masyarakat serta veteran kita sudah undang tapi sayang hanya sebagian yang hadir,” kata Bendahara Panitia Hari-hari Besar Pemkot Bitung, Yossy Kawengian.
Terutama veteran yang tidak terlihat satupun dalam pelaksanaan upacara, menurut Kawengean kemungkinan karena masalah jam. Mengingat pihak Kawengian mencantumkan diundangan pelaksaan upacara tepat dimulai pukul 7.00 Wita.
“Biasanyakan upacara seperti ini selalu kita mulai pukul 8.00 Wita, tapi mengingat ada Juknis dari pusat soal waktu pelaksanaan harus pukul 7.00 Wita jadi kita ikuti. Dan mungkin ini yang menjadi penyebab banyak peserta yang terlambat serta tidak hadir,” katanya.
Pun demikian, upacara peringatan hari Kesaktian Pancasila tetap berjalan dengan hikmat. Kendati suara terompet yang dimainkan korsi terdengar fals dan sumbang, mengiringi para peserta upacara menundukkan kepala mengheningkan cipta.
Sementara itu, selain Lomban yang ambil bagian dalam upacara ini, Ketua DPRD Kota Bitung, Santy Gerald Luntungan mendapatkan tugas membacakan naskah ikrar. Disaksikan sejumlah pejabat lainnya seperti, Kapolres Bitung, AKBP Satake Bayu SIK, Ketua Pengadilan Negeri, Ahmad Shalihin, Sekkot, Edison Humiang, dan seluruh Kepala SKPD Pemkot Bitung.(en)
BITUNG—Peringatan hari Kesaktian Pancasila setiap tanggal 1 Oktober rupanya mulai pudar dan dilupakan dikalangan pejabat maupun masyarakat Kota Bitung. Buktinya, dalam pelaksanaan upacara hari Kesaktian Pancasila yang dipusatkan di lapangan kantor Walikota, Sabtu (1/10) pagi sangat minim peserta.
Dari pantauan Beritamanado, upacara yang dimulai tepat pukul 07.00 Wita itu hanya diikuti sejumlah peserta saja. Ini terlihat dari barisan peserta yang ada dilapangan yang hanya terdiri dari Kodim 1310, Marinir Lantamal VIII, Satpol PP, Badan Penanggulangan Bencana Dearah, KPLP, PNS yang jumlahnya tidak lebih dari 20 orang, Paramuka dan perwakilan siswa SMA serta Korsi.
Belum lagi sejumlah pejabat yang diduduk ditribun, dimana ketika Wakil Walikota, Max Lomban mulai berdiri sebagai inspektur upacara, sejumlah kepala SKPD, Lurah, Camat dan anggota DPRD serta undangan lainnya secara tergopoh-gopoh bergabung dengan peserta lainnya. Demikian pula ketika laporan Komandan Upacara, Kapten Inf Sanggel dari Dodik Secata B kepada Lomban jika upacara telah siap dimulai, barisan Polres Bitung baru terlihat menyusup dibagian belakang peserta upacara yang lain.
“Semua instansi, baik vertikal kita undang untuk hadir dalam upacara hari Kesaktian Pancasila hari ini. Bahkan para tokoh agama dan masyarakat serta veteran kita sudah undang tapi sayang hanya sebagian yang hadir,” kata Bendahara Panitia Hari-hari Besar Pemkot Bitung, Yossy Kawengian.
Terutama veteran yang tidak terlihat satupun dalam pelaksanaan upacara, menurut Kawengean kemungkinan karena masalah jam. Mengingat pihak Kawengian mencantumkan diundangan pelaksaan upacara tepat dimulai pukul 7.00 Wita.
“Biasanyakan upacara seperti ini selalu kita mulai pukul 8.00 Wita, tapi mengingat ada Juknis dari pusat soal waktu pelaksanaan harus pukul 7.00 Wita jadi kita ikuti. Dan mungkin ini yang menjadi penyebab banyak peserta yang terlambat serta tidak hadir,” katanya.
Pun demikian, upacara peringatan hari Kesaktian Pancasila tetap berjalan dengan hikmat. Kendati suara terompet yang dimainkan korsi terdengar fals dan sumbang, mengiringi para peserta upacara menundukkan kepala mengheningkan cipta.
Sementara itu, selain Lomban yang ambil bagian dalam upacara ini, Ketua DPRD Kota Bitung, Santy Gerald Luntungan mendapatkan tugas membacakan naskah ikrar. Disaksikan sejumlah pejabat lainnya seperti, Kapolres Bitung, AKBP Satake Bayu SIK, Ketua Pengadilan Negeri, Ahmad Shalihin, Sekkot, Edison Humiang, dan seluruh Kepala SKPD Pemkot Bitung.(en)