Manado, BeritaManado.com — Bicara sosok Gubernur Sulut periode 2005-2010 dan 2010-2015 Sinyo Harry Sarundajang (SHS) takkan ada habisnya.
Salah satu kisah menarik dan berkesan datang dari Wakil Ketua DPRD Sulut Billy Lombok.
Bagi Sekretaris DPD Demokrat Sulut ini, sosok Sinyo Harry Sarundajang (SHS) adalah sang pemimpin yang patut diteladani.
“Beliau (SHS, red) telah mengasah permata Indonesia Timur, dengan mengangkat strategisnya Sulut di bibir pasifik. Bagi kaula muda, SHS memberi teladan dan contoh bahwa everythings is possible, as long aa we have the compatibility, integrity and strong willed,” tegas Billy Lombok.
Ditambahkan Lombok, ibarat SHS telah membuka jalan, dan dengan sinergitas yang baik, Olly Dondokambey memberikan gol fantastis.
“Sulut bukan hanya kehilangan tapi berkabung. Suatu saat pernah beliau memanggil saya, dijemput dirumah, tiba di Rudis, hati berpikir ada apa, ternyata beliau ingin diskusi dan menunjukkan berbagai publikasi dunia bahkan ‘pengakuan’ petinggi dunia, SHS berdiri sejajar dengan mereka, saya 24 tahun saat itu, kagum sikap humanis beliau,” katanya mengisahkan.
Bagi Demokrat sendiri, sambung Lombok, SHS bukan orang jauh.
“Beliau leserta konvensi Bakal Calon Presiden, disuatu kesempatan beliau bilang: ngana bilang kita Demokrat to, ini dang kita pake dasi biru. Tapi beliau tetaplah seorang marhaen sejati, ideologi ini menjadikan bung Sinyo senior yang sangat menguasai pancasila dan sejarahnya. Papa saya mengenang, SHS GSNI provinsi, papa saya (prof Lombok, red) GSNI Minahasa sebelum pemekaran,” ujarnya.
Tahun 2005, katanya, saat dirinya berulang tahun dan masih menjabat Ketua Pemuda, secara khusus SHS datang di GMIM Imanuel Kumelembuai.
“Dan pemuda GMIM menyambut dengan dukungan crash program dan mendukung program SHS, mulai saat itu SHS hampir tiap momentum pemuda sinode GMIM hadir biarpun di pelosok. Pernah ada kegiatan pemerintah pusat yang akan diadakan bertepatan dengan Natal, kami tolak, beliau tidak marah bahkan ajak diskusi, ujungnya disesuaikan, demikian juga ketika ada organisasi intoleran, beliau jamin nasionalisme konsisten, jadi organisasi itu ia larang ada. Demikian juga ketika karang taruna, secara khusus beliau memberikan support moril, beliau sampaikan: ngana berdoa banya, minta dukungan ngana pe teman-teman penatua supaya sukses, itu kenangan saya dihubungi beliau,” tutup Lombok.
(AnggawiryaMega)