Manado, BeritaManado.Com – Masyarakat pengendara mengeluhkan akses penghubung Jalan Piere Tendean, Boulevard depan Mantos 3 ke Jalan Ahmad Yani yang melintasi rumah ibadah dan rumah kopi K.8 sering ditutup sore hingga malam hari.
Menurut pengendara warga Ranotana, Jolly Pakaja, penutupan akses tersebut menyulitkan pengendara dari ruas Boulevard ke beberapa kecamatan di Manado bagian selatan. Pengendara diarahkan melintasi Jalan Sam Ratulangi justru berakibat kemacetan parah di jalan akses Boulevard-Samrat depan MTC dan depan Bank Mandiri Syariah.
“Pemerintah melalui bapak Walikota Vicky Lumentut harus menjelaskan kenapa jalan akses Boulevard-Ahmad Yani ini sering ditutupi? Kemudian siapa yang menutup? Ketika ditutup saya tidak pernah melihat petugas Dishub di lokasi. Ini cara kerja cari gampang petugas Dishub Manado!” tukas Jolly Pakaja kepada BeritaManado.com, Kamis (16/11/2017) malam.
Petugas Dishub Manado yang bertugas di ruas Boulevard depan Mantos 3 yang dikonfirmasi BeritaManado.Com, Kamis (16/11/2017) malam, mengaku penutupan akses tersebut dilakukan oleh petugas Dishub Manado.
“Kalau ditutup kami yang menutup,” singkat petugas wanita Dishub Manado ini.
Sebelumnya diberitakan, bermaksud mengurangi tumpukan kendaraan di jalan lajur sebelah kanan depan Manado Town Square (Mantos) Tiga, petugas lapangan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Manado menutup jalan akses masuk kendaraan dari Jalan Piere Tendean, Boulevard ke Jalan Ahmad Yani, Sario, yakni jalan Gereja GMPU.
Di saat bersamaa jalan akses masuk Boulevard-Ahmad Yani depan Mantos Tiga melintasi rumah ibadah dan rumah kopi K-8 juga ditutup. Akhirnya, pengendara dari Boulevard ke arah Manado bagian selatan, Kecamatan Sario, Wanea, dan kawasan lainnya harus memutar jauh melintasi ruas Boulevard ke arah Jalan Sam Ratulangi.
Kondisi tersebut dikeluhkan banyak pengendara yang menilai rekayasa lalulintas menutupi akses Boulevard-Ahmad Yani adalah kebijakan tidak tepat yang justru mengakibatkan kemacetan lebih parah di titik lainnya.
“Tujuan penutupan akses Boulevard-Ahmad Yani ini katannya untuk mengurai kemacetan, padahal ruas depan Mantos ini terdiri dua lajur. Justru kemacetan lebih parah terjadi di ruas akses Boulevar-Samrat depan MTC dan Bank Mandiri Syariah kendaraan antri masuk lorong hingga 200 meter,” tukas Jolly Pakaja, pengendara warga Ranotana, Kamis (16/11/2017) malam.
Lanjut Jolly Pakaja, menutup dua jalan penghubung akses Boulevad-Ahmad Yani depan Mantos Tiga yakni jalan gereja GMPU dan jalan menuju rumah kopi K.8 merupakan cara kerja cari gampang dari petugas Dishub Manado.
“Mereka itu kerja cari gampang dengan cara menutupi akses, padahal syarat dari sistem lalulintas satu arah Boulevard-Samrat dan Boulevar-Ahmad Yani harus memiliki banyak akses penghubung. Bermaksud mengurai kemacetan disini justru membuat macet di ruas lain karena pengendara terpaksa harus berputar jauh. Mestinya mereka mengatur memisahkan pengendara akan melintasi akses penghubung dengan pengendara arah pusat kota,” tandas Jolly Pakaja.
Petugas Dishub Manado sementara berjaga di lajur ruas depan Mantos 3 yang dikonfirmasi BeritaManado.Com, mengaku kebijakan rekayasa lalulintas menindaklanjuti petunjuk atasan.
“Kami bekerja berdasarkan petunjuk atasan. Mengantisipasi tumpukan kendaraan akses penghubung kami tutup harap dimaklumi. Intinya kami bertugas di jalan mengurai kemacetan sering terjadi di beberapa titik,” ujar beberapa petugas wanita Dishub Manado.
(JerryPalohoon)
Baca juga berita terkait Dishub Manado:
- Begini Cara Kerja Cari Gampang Dishub Manado Justru Berakibat Kemacetan Semakin Parah
- Tanggapi Aspirasi, Dishub Manado Buat Zebra Cross Khusus Depan Sekolah
- Macet Manado Makin Parah, Sofyan: Tertib Saja Sudah Sangat Membantu
- Tanggapi Aspirasi, Dishub Manado Buat Zebra Cross Khusus Depan Sekolah
- Mantap !!! Sekali Diinformasikan Dishub Manado Langsung Bergerak Cepat
- Dishub Manado Bakal Cabut Izin Operasi Mikrolet Nakal
Manado, BeritaManado.Com – Masyarakat pengendara mengeluhkan akses penghubung Jalan Piere Tendean, Boulevard depan Mantos 3 ke Jalan Ahmad Yani yang melintasi rumah ibadah dan rumah kopi K.8 sering ditutup sore hingga malam hari.
Menurut pengendara warga Ranotana, Jolly Pakaja, penutupan akses tersebut menyulitkan pengendara dari ruas Boulevard ke beberapa kecamatan di Manado bagian selatan. Pengendara diarahkan melintasi Jalan Sam Ratulangi justru berakibat kemacetan parah di jalan akses Boulevard-Samrat depan MTC dan depan Bank Mandiri Syariah.
“Pemerintah melalui bapak Walikota Vicky Lumentut harus menjelaskan kenapa jalan akses Boulevard-Ahmad Yani ini sering ditutupi? Kemudian siapa yang menutup? Ketika ditutup saya tidak pernah melihat petugas Dishub di lokasi. Ini cara kerja cari gampang petugas Dishub Manado!” tukas Jolly Pakaja kepada BeritaManado.com, Kamis (16/11/2017) malam.
Petugas Dishub Manado yang bertugas di ruas Boulevard depan Mantos 3 yang dikonfirmasi BeritaManado.Com, Kamis (16/11/2017) malam, mengaku penutupan akses tersebut dilakukan oleh petugas Dishub Manado.
“Kalau ditutup kami yang menutup,” singkat petugas wanita Dishub Manado ini.
Sebelumnya diberitakan, bermaksud mengurangi tumpukan kendaraan di jalan lajur sebelah kanan depan Manado Town Square (Mantos) Tiga, petugas lapangan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Manado menutup jalan akses masuk kendaraan dari Jalan Piere Tendean, Boulevard ke Jalan Ahmad Yani, Sario, yakni jalan Gereja GMPU.
Di saat bersamaa jalan akses masuk Boulevard-Ahmad Yani depan Mantos Tiga melintasi rumah ibadah dan rumah kopi K-8 juga ditutup. Akhirnya, pengendara dari Boulevard ke arah Manado bagian selatan, Kecamatan Sario, Wanea, dan kawasan lainnya harus memutar jauh melintasi ruas Boulevard ke arah Jalan Sam Ratulangi.
Kondisi tersebut dikeluhkan banyak pengendara yang menilai rekayasa lalulintas menutupi akses Boulevard-Ahmad Yani adalah kebijakan tidak tepat yang justru mengakibatkan kemacetan lebih parah di titik lainnya.
“Tujuan penutupan akses Boulevard-Ahmad Yani ini katannya untuk mengurai kemacetan, padahal ruas depan Mantos ini terdiri dua lajur. Justru kemacetan lebih parah terjadi di ruas akses Boulevar-Samrat depan MTC dan Bank Mandiri Syariah kendaraan antri masuk lorong hingga 200 meter,” tukas Jolly Pakaja, pengendara warga Ranotana, Kamis (16/11/2017) malam.
Lanjut Jolly Pakaja, menutup dua jalan penghubung akses Boulevad-Ahmad Yani depan Mantos Tiga yakni jalan gereja GMPU dan jalan menuju rumah kopi K.8 merupakan cara kerja cari gampang dari petugas Dishub Manado.
“Mereka itu kerja cari gampang dengan cara menutupi akses, padahal syarat dari sistem lalulintas satu arah Boulevard-Samrat dan Boulevar-Ahmad Yani harus memiliki banyak akses penghubung. Bermaksud mengurai kemacetan disini justru membuat macet di ruas lain karena pengendara terpaksa harus berputar jauh. Mestinya mereka mengatur memisahkan pengendara akan melintasi akses penghubung dengan pengendara arah pusat kota,” tandas Jolly Pakaja.
Petugas Dishub Manado sementara berjaga di lajur ruas depan Mantos 3 yang dikonfirmasi BeritaManado.Com, mengaku kebijakan rekayasa lalulintas menindaklanjuti petunjuk atasan.
“Kami bekerja berdasarkan petunjuk atasan. Mengantisipasi tumpukan kendaraan akses penghubung kami tutup harap dimaklumi. Intinya kami bertugas di jalan mengurai kemacetan sering terjadi di beberapa titik,” ujar beberapa petugas wanita Dishub Manado.
(JerryPalohoon)
Baca juga berita terkait Dishub Manado:
- Begini Cara Kerja Cari Gampang Dishub Manado Justru Berakibat Kemacetan Semakin Parah
- Tanggapi Aspirasi, Dishub Manado Buat Zebra Cross Khusus Depan Sekolah
- Macet Manado Makin Parah, Sofyan: Tertib Saja Sudah Sangat Membantu
- Tanggapi Aspirasi, Dishub Manado Buat Zebra Cross Khusus Depan Sekolah
- Mantap !!! Sekali Diinformasikan Dishub Manado Langsung Bergerak Cepat
- Dishub Manado Bakal Cabut Izin Operasi Mikrolet Nakal