Manado, BeritaManado.com — Tim Banggar DPRD Manado dan TAPD belum ada kesepakatan terkait Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pasalnya dalam pembahasan KUA PPAS 2021, sebagian anggota Banggar meminta agar target PAD dari pos pajak pendapatan daerah sebesar Rp.353.915.575.550,00 diturunkan.
“Dengan Rp200 juta saja kebutuhan masyarakat itu sudah tertutupi,” kata Lily Walandha anggota Banggar dari fraksi Demokrat.
Karena menurut Lily Walandha, jika PAD dinaikan otomatis belanja juga akan naik.
“Kalau PAD naik pasti naiknya diproyek-proyek,” lugas Walandha.
Ditambahkan Ketua Fraksi Demokrat Royke Anter, saat ini masih pandemi Covid-19 dimana ekonomi belum berjalan stabil.
Sehingga menurutnya, PAD dapat dinaikkan jika daya beli masyarakat sudah mulai tinggi atau kunjungan wisata beranjak naik ditriwulan kedua dalam perubahan.
“Pengalaman yang lalu, saat DPRD meminta untuk menaikkan PAD selalu dijawab oleh TAPD nanti kita bahas saja di APBD Perubahan,” ucap Royke Anter.
Berbeda dengan Lily Walandha dan Royke Anter, Benny Parasan dari fraksi Gerindra setuju dengan rancangan PAD yang disodorkan oleh TAPD.
“Kenapa kita tidak memberikan kepercayaan kepada badan pengelola pendapatan pajak dan retribusi untuk mendapatkan target PAD ini. Apa kata masyarakat kalau mereka tahu DPRD ingin menurunkan PAD yang kegunaannya untuk kesejahteraan masyarakat,” tegas Benny Parasan.
Sementara Sekretaris Bapenda Wulan Mamarimbing merasa yakin dengan asumsi pendapatan pajak daerah Kota Manado 2021.
“Pendapatan pajak daerah sebesar Rp350 milyar ini, menurut kami ini perhitungan yang realistis dan sudah optimal yang bisa kami upayakan didapatkan di tahun 2021,” tandas Wulan Mamarimbing.
(BennyManoppo)