Sejak tenggelam pada Selasa (2/12/2014) sekitar pukul 10:02 Wita, keberadaan pesawat THRUSH 510P milik PT Elang Nusantara Air, hingga Jumat (5/12/2014) sore ini belum juga bisa ditemukan. Padahal, tim gabungan baik TNI, Basarnas, Polair, KPLP Bitung, Danlanudsri, Bakorkamla, BPBD Minut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Minut, RAPI Manado, PMI, SAR Minut, RSAL Bitung, dan DKP Bitung sudah bekerja maksimal, termasuk menggunakan alat pelacak logam dalam air. Sore ini, kondisi cuaca Pantai Firdaus Desa Kema Minahasa Utara pun kurang mendukung. Angin kencang, awan gelap dan curah hujan tinggi, cukup mengganggu proses pencarian korban Kapten Roni Jafril (40) dan Vian Sofyan Hardiyanto (31). (finda)
Sejak tenggelam pada Selasa (2/12/2014) sekitar pukul 10:02 Wita, keberadaan pesawat THRUSH 510P milik PT Elang Nusantara Air, hingga Jumat (5/12/2014) sore ini belum juga bisa ditemukan. Padahal, tim gabungan baik TNI, Basarnas, Polair, KPLP Bitung, Danlanudsri, Bakorkamla, BPBD Minut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Minut, RAPI Manado, PMI, SAR Minut, RSAL Bitung, dan DKP Bitung sudah bekerja maksimal, termasuk menggunakan alat pelacak logam dalam air. Sore ini, kondisi cuaca Pantai Firdaus Desa Kema Minahasa Utara pun kurang mendukung. Angin kencang, awan gelap dan curah hujan tinggi, cukup mengganggu proses pencarian korban Kapten Roni Jafril (40) dan Vian Sofyan Hardiyanto (31). (finda)