Ratahan – Dalam rangka mendukung pengembangan pariwisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) mulai menyiapkan pemberdayaan masyarakat lokal.
Seperti yang dilakukan di Balai Pelatihan Masyarakat (BPM) Desa Pangu, Kecamatan Ratahan Timur, Senin (5/10/2020), Dinas Pariwisata Mitra menggelar pelatihan dan penyiapan tenaga pemandu.
Hal ini dilakukan mengingat wisata bahari adalah salah satu potensi wisata unggulan yang ada di Kabupaten Mitra.
Dikatakan Sekretaris Daerah Kabupaten Mitra, David Lalandos, dengan potensi wisata yang dimiliki maka pengembangan wisata unggulan harus juga dibarengi dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Mitra memiliki kekayaan wisata bawah laut yang luar biasa. Makanya diperlukan pengembangan SDM dengan memberdayakan potensi masyarakat lokal. Langkah awal kita lewat pelatihan ini,” ungkap David Lalandos, saat membuka kegiatan pelatihan yang diikuti 50 warga lokal.
Dirinya berharap, pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga menjadi modal yang baik dalam pengembangan pariwisata bawah laut, serta para peserta nantinya bisa turut berkontribusi.
“Kami berharap pelatihan ini menghasilkan pemandu wisata selam yang baik dan profesional. Bukan cuma soal mahir menyelam, namun juga berpengetahuan luas, lebih khusus berkaitan dengan keramahan dan kearifan lokal,” pungkas David Lalandos.
Di lain pihak, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Mitra, Sartje Taogan mengatakan, dalam pelatihan pemandu selam ini pihaknya turut menghadirkan instruktur selam setingkat international.
“Jadi selain mendapatkan pelatihan, bahkan praktek langsung terkait tugas pemandu wisata selam, 50 peserta yang ikut pelatihan akan mendapatkan lisensi resmi,” ujar Sartje Taogan.
Lanjut dijelaskannya, pemilihan pelatihan ini disebabkan pengembangan wisata bawah laut merupakan salah satu prioritas pihaknya, jika menilik sejumlah potensi wisata unggulan yang ada di Mitra.
“Sebab Mitra punya spot-spot dive yang indah. Bahkan sudah banyak pihak lainnya yang mengakui keindahan alam bawah laut Mitra tak kalah dengan Bunaken. Untuk mendukung upaya pengembangan ini, kami siapkan tenaga pemandu wisata lokal yang berkompeten,” tandasnya.
Diketahui, pemberi materi dalam kegiatan pelatihan ini oleh Scuba schools International (SSI), di mana dalam pelatihan diawali teori selama tiga hari hingga praktek lapangan selama dua hari, dimulai Senin-Jumat (5-9/10/2020).
(Jenly Wenur)