Manado, BeritaManado.com — Berkaca dari banyaknya pemutusan kontrak kerja akibat Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang melanda, seniman dan seniwati Sulut dan Gorontalo membentuk satu komunitas.
Komunitas yang bernama Keluarga Si Tou Timou Tumou Tou (KST4) ini terbentuk dari meninggalnya salah satu seniwati asal Sulut yang mempopulerkan lagu Balada Pelaut rekan Connie Maria Mamahit.
Kepada BeritaManado.com, Rabu (8/7/2020) siang ini, Ketua OKK KST4 Teddy Matheos menjelaskan perlunya suatu wadah organisasi bagi insan seniman-seniwati asal Sulut dan Gorontalo agar bila ada anggota yang mengalami kemalangan maka ada yang memikirkannya.
“Sehingga komunikasi antar seniman-seniwati dapat terjaga serta dapat memberikan pertolongan yang dibutuhkan oleh anggota,” ungkap Tedy Matheos.
Dilanjutkan Matheos, penggunaan nama KST4 memiliki falsafah tua Minahasa.
“Yang telah dimasyarakatkan oleh Dr. GSSJ Ratulangie atau biasa disapa Sam Ratulangie, Pahlawan Nasional yang juga orang pertama di negeri ini yang memakai kata Indonesia. Arti dari ST4 adalah Manusia Hidup Untuk Menghidupkan Manusia Lain. ST4 adalah ungkapan filosofis yang merupakan prinsip falsafah yang mengandung nilai dan konsep sikap hidup yang membentuk, menghantar dan mengendalikan kehidupan manusia Minahasa, dapat dikatakan juga merupakan konsep sikap, yang ditentukan oleh norma serta konsep-konsep nilai budaya yang dianutnya,” ungkapnya.
Konsep nilai budaya, kata Matheos, memuat ide-ide atau nilai-nilai dasar yang saling berkaitan, menjiwai, mengisi serta saling memperkuat menjadi satu kesatuan yang utuh, sebagai satu wawasan atau pandangan hidup.
“Nilai-nilai dasar itu selain berfungsi sebagai landasan, sekaligus juga sebagai pendorong, pengendali kehidupan, baik dalam mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidup, maupun untuk pengembangan dirinya,” rinci Matheos.
Dengan demikian, ungkapnya, wadah ini diharapkan dapat menghidupkan semua anggotanya menuju kesejahteraan bersama melalui usah bersama dengan rasa kekeluargaan, satu tubuh (Torang Samua Basudara=Kita semua bersaudara).
“Satu indera saja terganggu maka seluruh tubuh merasakannya, itulah arti sesungguhnya dari ST4,” kuncinya.
Diketahui, kesepakantan serta deklarasi berdirinya perkumpulan KKST4 pada tanggal 5 Juli 2020, sehingga dapat membawa para seniman seniwati asal Sulut dan Gorontalo, memberikan sumbangsih positif bagi daerah khususnya dan negeri tercinta dan Republik Indonesia umumnya.
(***/AnggawiryaMega)