TUMPAAN – Pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Minahasa Selatan menjerit. Pasalnya sudah dua bulan berselang belum juga dibayarakan gaji mereka. Sementara tugas yang mereka emban cukup berat. Belum lagi gunjingan masyarakat disaat air tidak lancar dan keruh.
“Tolong lia akang itu PDAM Minsel so dua bulan pegawai belum digaji,” ujar salah satu staf yang meminta namanya tidak ditulis saat bersua dengan wartawan media ini, Rabu (14/9) tadi.
Lanjutnya, “saya atas nama pegawai PDAM Minsel menyesalkan ada pegawai baru yang nota bene keluarga dari direktur utama gajinya cukup tinggi. Sedangkan kami yang telah bekerja so lama masih menerima gaji paling rendah. Masakan pegawai baru gaji begitu besar. Sedangkan kami pegawai so tua (lama, red) masih sangat rendah,” sebut dia.
Lihat saja rekening triwulan di PDAM Minsel per tiga bulan sebesar Rp 50 juta tidak diketahui entah kemana. “Bagaimana Minsel mau maju dan mau urus kesejahteraan rakyat jika managemen perusahaan tidak beres,” tukasnya.
Dirut PDAM Minsel Harry Tampi, Ssos ketika dihubungi beritamanado, mengatakan, pihaknya berusaha bulan berjalan ini gaji pegawai tersebut dibayarkan. Namun katanya lagi, PDAM bersifat perusahaan, jadi gaji misalnya bulan Juli dibayarkan pada bulan Agustus. Dan memang sampai bulan September belum terbayarkan. Itu juga melihat dari absensi pegawai jika lalai menjalankan tugas tentunya ada potongan.
“Soal gaji bervariasi kan ada bagan oleh negara yang telah diatur pembayaranya di Kemendagri. Contohnya pegawai tamatan SMA dan sarjana tentu berbeda gajinya,” pungkas Tampi. (ape)
TUMPAAN – Pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Minahasa Selatan menjerit. Pasalnya sudah dua bulan berselang belum juga dibayarakan gaji mereka. Sementara tugas yang mereka emban cukup berat. Belum lagi gunjingan masyarakat disaat air tidak lancar dan keruh.
“Tolong lia akang itu PDAM Minsel so dua bulan pegawai belum digaji,” ujar salah satu staf yang meminta namanya tidak ditulis saat bersua dengan wartawan media ini, Rabu (14/9) tadi.
Lanjutnya, “saya atas nama pegawai PDAM Minsel menyesalkan ada pegawai baru yang nota bene keluarga dari direktur utama gajinya cukup tinggi. Sedangkan kami yang telah bekerja so lama masih menerima gaji paling rendah. Masakan pegawai baru gaji begitu besar. Sedangkan kami pegawai so tua (lama, red) masih sangat rendah,” sebut dia.
Lihat saja rekening triwulan di PDAM Minsel per tiga bulan sebesar Rp 50 juta tidak diketahui entah kemana. “Bagaimana Minsel mau maju dan mau urus kesejahteraan rakyat jika managemen perusahaan tidak beres,” tukasnya.
Dirut PDAM Minsel Harry Tampi, Ssos ketika dihubungi beritamanado, mengatakan, pihaknya berusaha bulan berjalan ini gaji pegawai tersebut dibayarkan. Namun katanya lagi, PDAM bersifat perusahaan, jadi gaji misalnya bulan Juli dibayarkan pada bulan Agustus. Dan memang sampai bulan September belum terbayarkan. Itu juga melihat dari absensi pegawai jika lalai menjalankan tugas tentunya ada potongan.
“Soal gaji bervariasi kan ada bagan oleh negara yang telah diatur pembayaranya di Kemendagri. Contohnya pegawai tamatan SMA dan sarjana tentu berbeda gajinya,” pungkas Tampi. (ape)