Ratahan – Setelah sempat melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas, SMP Negeri 1 Ratahan menggelar pembelajaran sistem daring atau online.
Langkah ini menyesuaikan dengan instruksi Satgas COVID-19 Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) untuk melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), menyikapi perkembangan kasus COVID-19.
“Karena perkembangan COVID-19, kita putuskan 50 persen guru kerja di sekolah dan 50 persen dari rumah. Pembelajaran dilaksanakan dalam bentuk daring,” ungkap Kepala Sekolah SMPN 1 Ratahan, Ferry Slat, Rabu (23/2/2022).
Dijelaskannya, walau semua murid sudah miliki gadget, namun masih ada kendala, seperti kuota atau siswa harus berbagi dengan saudara lain yang juga ikut daring,
“Ini menyebabkan pembelajaran daring tidak berjalan maksimal 100 persen atau tidak semua ikut. Sementara metode pembelajaran saat ini adalah hybrid learning atau pembelajaran campuran,” pungkas Ferry Slat.
Sementara untuk menyiasati kendala yang dialami, ke depan sistem luring juga menjadi pertimbangan pihaknya, semisal untuk anak-anak yang belum bisa terjangkau daring, akan dilayani oleh para guru yang akan mengunjungi beberapa titik yang ditentukan.
“Selain itu, kita juga mewajibkan guru agar setiap kegiatan daring direkam sehingga anak-anak yang belum sempat ikut daring bisa mengakses pembelajaran kapan pun juga,” katanya.
Lanjut ditambahkannya, menyikapi kondisi saat ini yang masih masa pandemi, pihaknya tetap melaksanakan protokol kesehatan yang ketat.
“Kami menunggu petunjuk pemerintah, jika memang ada edaran untuk jajaran guru di rapid tes, kami akan lakukan,” ujarnya.
Adapun pihaknya juga menganjurkan para guru agar jika dalam keadaan sakit untuk tetap tinggal di rumah atau jika merasakan gejala agar bisa memeriksakan kesehatan ke puskesmas.
“Seperti sebelumnya ada satu guru yang reaktif dan saat ini sudah selesai menjalani isolasi mandiri, serta telah kembali bertugas,” tutupnya.
(jenlywenur)