Amurang, BeritaManado.com – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Manado menggelar sosialisasi terkait cara memilih obat dan kosmetik yang aman di Desa Rumoong Bawah, Kecamatan Amurang Barat, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Minggu (4/10/2020).
Pada sosialisasi itu, BBPOM Manado mengingatkan warga untuk mewaspadai obat palsu penyembuh corona.
Karena di masa pandemi Covid-19, banyak oknum yang memanfaatkan kondisi ini dengan menjual obat virus yang berasal dari Kota Wuhan, China itu.
“Hingga kini, belum ada obat pasti untuk mematikan virus SARS-CoV-2 tersebut. Masyarakat harus tetap sehat dalam masa pandemi Covid-19 ini,” ujar Kepala BBPOM Manado Dra Sandra MP Linthin Apt MKes saat memberikan materi di depan puluhan warga.
Linthin mengatakan, saat ini upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 adalah dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Hal lain yang juga penting adalah harus tetap berpikir positif.
“Karena jika kita stres, ini bisa mempengaruhi daya imun. Dan berpotensi terpapar Covid-19,” katanya.
Menurutnya, untuk menjaga kondisi imun agar tetap baik maka dibutuhkan makanan yang sehat.
Juga obat-obatan yang tepat jika warga mendapat gejala penyakit tertentu.
“Nah di sinilah kita perlu secara cermat memilih makanan dan obat yang tepat, jangan malah mengkonsumsi obat yang palsu,” jelasnya.
Dia mengatakan, dalam masa pandemi Corona ini banyak berdar informasi dan promosi soal sejumlah obat yang disebut-sebut bisa menyembuhkan corona.
Masyarakat diminta untuk tidak cepat percaya dengan informasi itu.
“Warga harus waspada dengan informasi bahkan peredaran obat palsu penyembuh corona,” tambah Linthin.
Yang harus dipahami, lanjutnya, bahwa hingga kini belum ada obat penyembuh corona, karena pemerintah masih mempersiapkan untuk memproduksi vaksin Covid-19.
Dalam kegiatan sosialisasi itu turut dihadiri Ketua Komisi IX DPR RI Felly Runtuwene.
Politisi Partai Nasdem ini mengatakan, Komisi IX bermitra dengan sejumlah instansi termasuk Badan POM.
“Tugas kita bersama mengawasi peredaran obat dan makanan, termasuk obat-obat palsu yang disebut bisa menyembuhkan Corona,” sebut Felly.
(Penulis: Asrar Yusuf)