Manado — Manado menjadi kota pertama sebagai tuan rumah dalam Kegiatan Literasi Media yang dilaksanakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat. Salah satu bagian acara dalam kegiatan ini adalah diskusi yang diselenggarakan di Hotel Aryaduta Manado beberapa waktu lalu. Dalam program kerja KPI kali ini acara Literasi Media dihadiri oleh para narasumber antara lain Anggota Komisi I DPR RI Dr Jerry Sambuaga, Akademisi Univesitas Sam Ratulangi Max Rembang, Komisioner KPI Pusat Bidang Kelembagaan Prof. Obsatar Sinaga dan Ubaidilah, serta moderator yang juga Ketua KPID Sulawesi Utara, Olga Pelleng.
Ketua KPI Pusat Yuliandre Darwis, PhD ikut langsung menghadiri acara dan sekaligus membuka secara resmi acara Literasi Media ini. “Ini untuk pertama kalinya KPI Pusat datang menyelenggarakan acara Literasi Media di Manado. Dan yang datang ini rombongan lengkap full team. Kalau bukan Pak Jerry yang menginisiasi acara ini besama KPI, tentu tidak akan semeriah ini acaranya. Salut untuk Pak Jerry yang sudah bersama-sama dengan kami di KPI Pusat sebagai mitra yang baik dan saling mendukung di Komisi I DPR RI. Memang sudah tepat Sulawesi Utara mempunyai wakil rakyat seperti Pak Jerry yang selalu berjuang untuk warganya,” ujar Yuliandre.
Para peserta yang hadir terdiri dari para tokoh media, wartawan cetak maupun elektronik, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuda, para mahasiswa, serta para praktisi dan pemerhati media. Para peserta yang mencapai kurang lebih 150 orang terlihat sangat bersemangat dalam mengikuti acara tersebut. Bahkan sesi diskusi tanya jawab diadakan lebih panjang dari jadwal semula karena antusiasme para peserta dalam berdiskusi.
Dalam pemaparannya, Dr Jerry Sambuaga, meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melakukan sosialisasi atas kode klasifikasi program siaran yang tertera di layar televisi. “Saya mengusulkan kepada KPI agar sosialisasi terkait kode klasifikasi program acara televisi harus lebih masif supaya masyarakat memahami makna dari simbol tersebut,” ujar Politisi Muda asal Partai Golkar. Tak hanya itu, Calon Anggota DPR RI nomor urut 1 dari Partai Golkar itu juga mengatakan bahwa siaran televisi memang memiliki batasan konten sebagai konsekuensi dari regulasi, namun bukan berarti dengan batasan tersebut, tampilan di televisi menjadi sangat kaku, terlalu banyak sensor yang tidak tepat, sehingga pesan yang ingin disampaikan justru tidak tepat sasaran. “Regulasi terkait kode klasifikasi itu tidak boleh menjadi penghambat bagi para insan kreatif televisi. Kode tersebut merupakan tuntunan bagi masyarakat luas tentang konten acara tersebut,” tutur Doktor Ilmu Politik dari Unversitas Indonesia ini.
Politisi muda berprestasi ini juga mengingatkan KPI agar mengarahkan media, khususnya televisi untuk lebih mengeksplorasi kekayaan budaya Indonesia. “Kearifan lokal kita harus tampil di media, agar masyarakat juga hadir dalam bingkai kemajemukan yang menjadi ciri khas dari Indonesia,” tandas Ketua Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Wilayah Sulawesi Utara ini. Dr Jerry Sambuaga juga mengajak dan menghimbau para pengguna media, khususnya media sosial, agar selalu memfilter segala sesuatu sebelum memposting. “Mari kita semua menjadi pengguna yang bijak dalam media sosial. Saring dulu sebelum sharing konten yang hendak diposting,” tutur Anggota DPR RI dari Sulawesi Utara ini.
Salah satu peserta yang ikut hadir dalam acara ini, Charles Talumingan, sangat mengapresiasi dan menyambut baik acara Literasi Media yang diselenggarakan oleh KPI Pusat bersama dengan Komisi I DPR RI. “Kegiatan ini sangat penting dan sekaligus memberi manfaat yang positif untuk masyarakat di kota Manado secara khusus, dan di Sulawesi Utara secara umum. Kami berterima kasih kepada KPI Pusat dan juga tentunya kepada Bang Jerry yang sangat peduli dengan peran media di masyarakat, khususnya terkait dengan fungsi media sebagai pilar demokrasi dan sarana pendidikan literasi untuk warga. Semoga kegiatan seperti ini dapat diadakan lagi ke depannya, karena luar biasa manfaatnya untuk masyarakat Sulawesi Utara,” tutup Charles.