Manado – Banyaknya temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI di Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sulut yang harus ditindaklanjuti, malah dinas yang dipimpin Harold Monareh SH MSi makin doyan menggelar kegiatan di hotel-hotel berbintang.
Padahal, kegiatan di hotel-hotel berbintang sangat berpotensi terjadi penyimpangan. Ironisnya, sepekan terakhir ini kegiatan Dinas Diknas Sulut keranjingan berkegiatan di hotel berbintang seperti di Hotel Travello yakni kegiatan orientasi teknis pendidikan formal dan non formal.
Kemudian Hotel Sahid Manado, Senin (25/8) kemarin bekerjasama dengan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) berupa kegiatan validasi draf penyempurnaan standar nasional pendidikan dan instrumen penetapan karya Sastra Indonesia unggulan untuk pendidikan dasar dan menengah.
Di hari yang sama ada kegiatan Lomba Ketrampilan Siswa (LKS) 2013 di Hotel Aryaduta dan di Hotel Tasik Ria soal teknologi, informasi dan komunikasi (TIK).
Sekretaris Dinas Diknas Sulut, Chris Sondakh, mengaku tak masalah kegiatan digelar di hotel-hotel berbintang karena dananya tertata baik dari APBN maupun APBD.
“Dan kami menjalankan kegiatan bukan asal-asalan tapi semua berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 59 tahun 2012 tentang Standart Biaya Umum (SBU). Jadi tidak ada masalah kegiatan di hotel berbintang karena semua sudah ada aturannya,” papar mantan Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulut ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa (26/8).
Dia pun menambahkan pada awal September nanti ada kegiatan di Hotel Sutan Raja pada 3-5 September. “Kegiatan di hotel berbintang bukan baru sekarang tapi sejak dulu sudah dilakukan,” imbuh Sondakh. (agust hari)