Manado, BeritaManado.com – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sulawesi Utara berkomitmen mengembangkan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar bisa mendongkrak perekonomian daerah.
Salah satu UMKM yang potensial mendobrak pasar internasional adalah bisnis gula aren atau gula merah.
Ketua Umum Kadin Sulut Jemmy Tumimomor menargetkan, tahun 2020 ini ada UMKM Sulut yang mengekspor gula merah.
“Kami sudah bertemu dengan beberapa pihak bank, dan ada perwakilan kita yang akan arahkan menghidupkan program UMKM. Jka tidak ada halangan, tahun ini kita akan ekspor gula merah, kerjasama dengan UMKM-UMKM di daerah, yang punya outlet-outlet di daerah,” kata Jemmy Tumimomor, dalam jumpa pers, Rabu (11/3/2020) malam.
Tumimomor menambahkan, nilai tukar rupiah saat ini jeblok dan yang terburuk kedua di Asia.
Sehingga dengan memperkuat UMKM, maka ekonomi masyarakat bisa stabil.
“Salah satu yang bisa mengangkat perekonomian Indonesia itu dengan memperkuat UMKM. Karena pengalaman di beberapa negara yang ekonomi makronya jeblok, mikronya hidup karena pemberdayaan UMKM,” katanya.
Tumimomor menambahkan, program Kadin Sulut akan mengikuti program Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw, yaiut Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK).
“Pasti kita bersinergi dengan Pemprov Sulut. Kita tak mulai dari jauh, kita mulai program UMKM. Sektor riil ini kan pengusaha kecil menengah. Kita ciptakan sebanyak mungkin UMKM kemudian naik level ke pengusaha besar,” tuturnya.
Selain gula aren, sejumlah UMKM potensial lainnya juga turut dikembangkan.
Wakil Ketua Kadin Sulut Bidang Pemberdayaan UKM, Koperasi dan Promosi Servie Kilis menambahkan, dalam waktu dekat Kadin Sulut akan bertemu sejumlah pengusaha asal Filipina dalam rangka kerjasama perdagangan.
“Kadin Sulut ingin UMKM di daerah ini naik kelas dan makin menggerakan roda ekonomi daerah yang berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat, termasuk para pelaku UMKM itu sendiri. Kami dihubungi oleh pengusaha Filipina, dan kami akan menyediakan apa yang menjadi kebutuhan mereka disini, sambil juga mereka akan mempromosikan produk mereka disini. Dan mungkin akhir bulan ini kami akan ke Davao untuk mengecek apa yang mereka butuhkan dan apa yang mesti mereka bawa kesini,” ujar Kilis.
(Finda Muhtar)