Pelaku HA alias Hengky
Mitra, BeritaManado.com – Tak peduli statusnya bukan sedarah, namun seorang ayah harusnya berperan untuk melindungi anaknya. Sayangnya, hal ini tidak berlaku bagi HA alias Hengky (40-an).
Lekaki asal salah satu desa di Kecamatan Touluaan, Kabupaten Minahasa Tenggara ini, justru menjadikan putrinya sebut saja Bunga sebagai tempat pelampiasan nafsu bejatnya.
Mirisnya, perlakuan Hengky ini sudah bertahun-tahun dilakukannya kepada Bunga. Namun hal ini tak terendus orang lain termasuk ibu korban karena pelaku mengancam korban jika membocorkan hal ini.
“Pengakuan korban, ini sudah dilakukan pelaku sejak dirinya lulus SMA tahun 2014 lalu,” ungkap Kapolsek Touluaan IPTU Alex Rompis.
Korban sendiri yang merupakan anak tiri dari pelaku, saat diperiksa penyidik Polsek Touluaan mengaku, jika perbuatan bejat Hengky tersebut dilakukan saat ibu dari mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Tomohon ini sedang tidak ada di rumah maupun saat dirinya sedang berada di tempat kostnya di Tomohon.
Korban mengaku, awalnya pelaku hanya meraba tubuhnya serta memintanya untuk memegang kemaluan pelaku. Diduga keenakan, pelaku pun minta lebih.
Korban sendiri tak kuasa menghindarinya karena diancam pelaku. Mudah ditebak, perbuatan yang seharusnya tak dialami Bunga ini pun akhirnya terjadi.
“Saat ini pelaku sudah kami tahan dan dirinya sudah mengakui perbuatannya,” tutup Rompis.
Perlakuan bejat ini sendiri terbongkar saat pacar korban sebut saja Angga mengutarakan niatnya untuk mempersunting korban untuk dijadikan istri.
Permintaan Angga ini berusaha ditepis korban, sembari mengaku tak percaya diri lagi karena sebagai gadis dirinya sudah tak perawan.
Penasaran dengan apa yang dikatakan korban, Angga pun mendesak korban untuk memberitahu siapa yang pertama kali menyetubuhinya. Dan betapa kagetnya Angga saat mendengar pengakuan korban jika dirinya justru diperawani oleh ayahnya sendiri.
“Dari pengkuan korban, dirinya terakhir disetubuhi pelaku pada hari Minggu yang lalu (9/10/2016) sekitar pukul 4 sore. Saat itu ibunya sedang tidak ada di rumah,” tutup Rompis. (rulansandag)
Pelaku HA alias Hengky
Mitra, BeritaManado.com – Tak peduli statusnya bukan sedarah, namun seorang ayah harusnya berperan untuk melindungi anaknya. Sayangnya, hal ini tidak berlaku bagi HA alias Hengky (40-an).
Lekaki asal salah satu desa di Kecamatan Touluaan, Kabupaten Minahasa Tenggara ini, justru menjadikan putrinya sebut saja Bunga sebagai tempat pelampiasan nafsu bejatnya.
Mirisnya, perlakuan Hengky ini sudah bertahun-tahun dilakukannya kepada Bunga. Namun hal ini tak terendus orang lain termasuk ibu korban karena pelaku mengancam korban jika membocorkan hal ini.
“Pengakuan korban, ini sudah dilakukan pelaku sejak dirinya lulus SMA tahun 2014 lalu,” ungkap Kapolsek Touluaan IPTU Alex Rompis.
Korban sendiri yang merupakan anak tiri dari pelaku, saat diperiksa penyidik Polsek Touluaan mengaku, jika perbuatan bejat Hengky tersebut dilakukan saat ibu dari mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Tomohon ini sedang tidak ada di rumah maupun saat dirinya sedang berada di tempat kostnya di Tomohon.
Korban mengaku, awalnya pelaku hanya meraba tubuhnya serta memintanya untuk memegang kemaluan pelaku. Diduga keenakan, pelaku pun minta lebih.
Korban sendiri tak kuasa menghindarinya karena diancam pelaku. Mudah ditebak, perbuatan yang seharusnya tak dialami Bunga ini pun akhirnya terjadi.
“Saat ini pelaku sudah kami tahan dan dirinya sudah mengakui perbuatannya,” tutup Rompis.
Perlakuan bejat ini sendiri terbongkar saat pacar korban sebut saja Angga mengutarakan niatnya untuk mempersunting korban untuk dijadikan istri.
Permintaan Angga ini berusaha ditepis korban, sembari mengaku tak percaya diri lagi karena sebagai gadis dirinya sudah tak perawan.
Penasaran dengan apa yang dikatakan korban, Angga pun mendesak korban untuk memberitahu siapa yang pertama kali menyetubuhinya. Dan betapa kagetnya Angga saat mendengar pengakuan korban jika dirinya justru diperawani oleh ayahnya sendiri.
“Dari pengkuan korban, dirinya terakhir disetubuhi pelaku pada hari Minggu yang lalu (9/10/2016) sekitar pukul 4 sore. Saat itu ibunya sedang tidak ada di rumah,” tutup Rompis. (rulansandag)