Manado – Awal musim penghujan sudah terasa di Kota Manado sejak beberapa pekan terakhir ini. Sejumlah lokasi sering banjir, lebih terasa di wilayah Kelurahan Paal Dua, Manado.
Jalan utama di Paal Dua pun jadi lokasi genangan air. Parahnya lokasi di jalan itu salah satu pusat kemacetan di Kota Manado, atau terletak di persimpangan Patung Kuda.
Kendaraan roda dua yang terjebak macet, pengendaranya harus merelakan kakinya kena ‘banjir’ di genangan air. Alhasil, ini menjadi perhatian sejumlah warga, bukan hanya warga di Paal Dua, tapi warga lainnya.
“Seharusnya pihak kelurahan memperhatikan titik-titik rawan banjir. Jangan sampai terjadi di awal tahun. Ini baru awal musim hujan sudah banjir sedikit, apalagi kalau hujan berhaari-hari, Kelurahan Paal Dua bakal kotor penuh becek,” kata seorang warga pada Beritamanado.com, Jumat (21/11/2014)
Diharapkannya ada kepedulian dari pemerintah setempat, agar turun ke lokasi melakukan pengecekan di lapangan, jangan hanya menerima laporan dari orang luar.
“Lurahnya harus pro aktif, jangan sampai wali kota atau wakil wali kota yang lakukan pantauan langsung. Kasihan lokasi jalur utama Kota Manado jadi rusak pemandangannya. Kalo lokasi rusak, lurahnya tidak berhasil, atau rusak juga,” tandas warga itu. (robintanauma)
Manado – Awal musim penghujan sudah terasa di Kota Manado sejak beberapa pekan terakhir ini. Sejumlah lokasi sering banjir, lebih terasa di wilayah Kelurahan Paal Dua, Manado.
Jalan utama di Paal Dua pun jadi lokasi genangan air. Parahnya lokasi di jalan itu salah satu pusat kemacetan di Kota Manado, atau terletak di persimpangan Patung Kuda.
Kendaraan roda dua yang terjebak macet, pengendaranya harus merelakan kakinya kena ‘banjir’ di genangan air. Alhasil, ini menjadi perhatian sejumlah warga, bukan hanya warga di Paal Dua, tapi warga lainnya.
“Seharusnya pihak kelurahan memperhatikan titik-titik rawan banjir. Jangan sampai terjadi di awal tahun. Ini baru awal musim hujan sudah banjir sedikit, apalagi kalau hujan berhaari-hari, Kelurahan Paal Dua bakal kotor penuh becek,” kata seorang warga pada Beritamanado.com, Jumat (21/11/2014)
Diharapkannya ada kepedulian dari pemerintah setempat, agar turun ke lokasi melakukan pengecekan di lapangan, jangan hanya menerima laporan dari orang luar.
“Lurahnya harus pro aktif, jangan sampai wali kota atau wakil wali kota yang lakukan pantauan langsung. Kasihan lokasi jalur utama Kota Manado jadi rusak pemandangannya. Kalo lokasi rusak, lurahnya tidak berhasil, atau rusak juga,” tandas warga itu. (robintanauma)