Sebelum Kegiatan Selalu Diawali Doa
BUDAYA GAMKI yang selalu mengawali segala sesuatu dengan doa, tak pernah ditinggalkan DPC GAMKI Manado, sejak meninggalkan Kota Manado melalui Bandara Sam Ratulangi pada, Rabu (18/5), doa dan ibadah terus dilakukan romboangan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Manado.
Begitu sampai di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta, tim sempat kebingungan apakah harus ke lokasi Kongres IX di Wisma Kinasih, Caringin, Bogor, Jabar atau menetap di Jakarta.
Akhirnya Wakil Ketua Wanhat Manado, Ir Maartianus Baroleh, menyarankan kepada delegasi Manado untuk bermarkas di Puri Casablanca. Tim pun akhirnya menuju ke apartamen yang terbilang mewah itu, setelah sebelumnya sempat makan siang di Terminal Gambir.
Begitu tiba, tim yang terdiri dari sejumlah personil yakni, Ketua Wanhat DPC GAMKI Manado, Ferry Karwur, Wakil Wanhat Ir Maartianus Baroleh, Arnold Dimpudus, (Wakil Ketua GAMKI Manado), Aswin D Lumintang, Asrid Tatumpe, Karen Pangalila, Willem Kumaunang, Steven ‘Dado’ Sebastian, Lintar, dan personel lainnya membenahi barang bawaan masing-masing, dan mempati dua ruangan di apartemen tersebut.
Setelah itu, digelar rapat yang dipimpin Ketua Wanhat Ferry Karwur, dan Wakil Ketua Wanhat, Maartianus Barole.Hasilnya, memutuskan dua personel yakni, Arnold Dimpudus, dan Jefferson Patonengan, ditugaskan untuk lebih dahulu menuju Wisma Kinasih, Caringin, Bogor, Jawa Barat.
Malam Rabu, Ketua DPC GAMKI Manado, James Karinda SH MH, tiba di Puri Casablanca, dan setelah melakukan pembicaraan ‘ringan’ dilakukan ibadah singkat yang dipimpin Eta, salah seorang personel rombongan.
Pada, Kamis (19/5), seluruh delegasi Manado dibawa pimpinan Ketua DPC GAMKI Manado, James Karinda SH MH, menuju ke Wisma Kinasih. Malamnya, rombongan melakukan pertemuan dengan kandidat Paul Hutadjulu, di Restoran Terapung, dan melakukan pertemuan dengan kandidat Michael Watimena, di Hotel Lido, Caringin, Jawa Barat.
Pada, Jumat (20/5) dilakukan pertemuan sekali lagi dengan Michael Watimena, dengan delegasi Sulut dibawa pimpinan Ketua Wanhat Sulut, Jeremia Damongilala, dan Ketua DPC GAMKI Manado, James Karinda, Wakil Ketua DPC Manado, Edwin Moniaga, dan pengurus DPD serta DPC se-Sulut lainnya.
Saat itu diputuskan bahwa DPC GAMKI Manado, dan DPD GAMKI Sulut, merupakan pengusung bukan pendukung terhadap pencalonan Michael Watimena. Hal ini disepakati, seluruh pengurus DPC GAMKI se-Sulut.
Seluruh tim pengusung Michael Watimena pun menyepakati ‘markas’ di kompleks Wisma Kinasih, tepatnya di Pendopo yang hanya berjarak 20 meter dari lokasi Kongres.
Setelah kongres berjalan dengan penuh dinamika, akhirnya Michael Watimena terpilih secara meyakinkan dengan meraih 124 suara. Sebelumnya Kota Manado telah ditetapkan sebagai tuan rumah Kongres GAMKI X. Dan, sebagai penghargaan juga atas sukses Manado mengusung Michael, maka Manado masuk satu di antara formatur yang menentukan kepengurusan.
Kesuksesan DPC GAMKI Manado ini tak lepas dari ibadah yang digelar setiap hari. Bahkan, pada salah satu ibadah pagi di Gran Casablanca, Asrid Tatumpe, selaku pembawa firman Tuhan ketika itu, mengambil nats di Pengkhotbah, yang intinya menyatakan, ”Semua Akan Indah pada Waktunya”, dan akhirnya tim yang selalu mengandalkan doa ini happy ending hingga pulang kembali ke Manado. (abm)