Tondano – Kurang lebih tujuh bulan kedepan adalah waktu yang tersisa bagi para wakil rakyat Minahasa untuk menunaikan tugas. Jumlah bulan tersebut seakan menjadi angka sempurna bagi para wakil rakyat untuk memperbaiki citra diri sebagai caleg incumben.
Bagi yang tak bermasalah tentu hal itu bukan sesuatu yang merepotkan. Namun bagi yang sedikit ada ganjalan terutama menyangkut kinerja, maka yang bersangkutan perlu memperbaiki diri untuk mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat. Hal itu merupakan perjuangan yang harus dituntaskan di sisa masa tugas ini.
Terkait hal itu, anggota Fraksi Partai Ivonne Andries kepada BeritaManado, Minggu (23/2:2014) mengatakan bahwa seorang caleg apakah dia punya masalah atau tidak tetap harus punya itikat baik untuk memperbaiki diri sendiri dari berbagai sudut pandang.
“Keserdasan intelektual, sosial, emosional dan spiritual selalu diupayakan menyatu dalam pribadi seorang caleg maupun yang sudah menjabat sebagai anggota DPRD Minahasa. Sebagian diantaranya secara rutin dilakukan partai di berbagai tingkatan. Sedangkan yang lainnya termasuk soal moral agama tergantung niat sang caleg bagaimana mau mengupayakannya,” ungkap Andries. (Frangki Wullur)
Tondano – Kurang lebih tujuh bulan kedepan adalah waktu yang tersisa bagi para wakil rakyat Minahasa untuk menunaikan tugas. Jumlah bulan tersebut seakan menjadi angka sempurna bagi para wakil rakyat untuk memperbaiki citra diri sebagai caleg incumben.
Bagi yang tak bermasalah tentu hal itu bukan sesuatu yang merepotkan. Namun bagi yang sedikit ada ganjalan terutama menyangkut kinerja, maka yang bersangkutan perlu memperbaiki diri untuk mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat. Hal itu merupakan perjuangan yang harus dituntaskan di sisa masa tugas ini.
Terkait hal itu, anggota Fraksi Partai Ivonne Andries kepada BeritaManado, Minggu (23/2:2014) mengatakan bahwa seorang caleg apakah dia punya masalah atau tidak tetap harus punya itikat baik untuk memperbaiki diri sendiri dari berbagai sudut pandang.
“Keserdasan intelektual, sosial, emosional dan spiritual selalu diupayakan menyatu dalam pribadi seorang caleg maupun yang sudah menjabat sebagai anggota DPRD Minahasa. Sebagian diantaranya secara rutin dilakukan partai di berbagai tingkatan. Sedangkan yang lainnya termasuk soal moral agama tergantung niat sang caleg bagaimana mau mengupayakannya,” ungkap Andries. (Frangki Wullur)