Bitung, Beritamanado.com – Diskusi seni dalam memberdayakan pekerja seni di Kota Bitung sebagai aset daerah adalah salah satu agenda pameran lukisan tunggal Jeffry Wattimena.
Diskusi itu digelar, Selasa (27/08/2019) diantara puluhan lukisan yang dipajang Jeffry Wattimena di Balai Prajurit TNI AL.
Diskusi yang menghadirkan salah satu seniman Kota Bitung, Ananto Agil sebagai pembicara berjalan santai dan dihadiri sejumlah pekerja seni Kota Bitung dari berbagai bidang kesenian.
Dalam diskusi itu, terungkap jika Kota Bitung memiliki potensi seni yang tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia karena belum mendapat perhatian dari masyarakat dan Pemda.
Entah itu seniman lukis, seniman budaya, tari, teater, sinematografi, fotografi, model, seniman ukir, seniman souvenir hingga seniman limbah plastik ada di Kota Bitung, namun kurang mendapat perhatian.
“Pekerja seni di Kota Bitung belum mendapat perhatian, apakah pekerja seninya tidak produktif sehingga belum dipandang atau memang perhatian masyarakat dan Pemda yang belum,” kata Ananto.
Dibandingkan daerah lain kata Ananto, yang para pekerja seninya begitu bergeliat dan hampir setiap waktu ada kegiatan seni, Kota Bitung sangat minim.
“Lewat pemeran tunggal ini yang dikemas dalam SelasarArt, menjadi tonggak bangkitnya para seniman Kota Bitung untuk tampil. Mari kita membuat ledakan-ledakan baru setelah kegiatan ini,” katanya.
Menurutnya, ledakan awal telah dipicu para pekerja seni yang tergabung dalam Komunitas Pekerja Seni (KPS) Kota Bitung lewat Jeffry Wattimena.
“Harus ada rentetan ledakan berikutnya setelah SelasarArt ini ditutup agar masyarakat dan Pemda tahu kota ini kaya dengan seniman yang butuh tempat dan tidak dipandang sebelah mata,” katanya.
(abinenobm)