Manado – Djafar Alkatiri, anggota Fraksi Persatuan Nasional (FPN) di DPRD Sulut menyatakan tak mengakui Ayub Ali sebagai ketua fraksi yang baru. Padahal beberapa waktu lalu rapat FPN telah memutuskan Ayub Ali sebagai ketua fraksi menggantikan ketua fraksi yang lama, Farid Lauma.
“Sampai hari ini saya tetap mengakui Farid Lauma sebagai ketua FPN bukan Ayub Ali. Sehingga saya berasumsi pemilihan pimpinan fraksi yang lalu itu tidak sah,” tutur Alkatiri kepada sejumlah wartawan, Kamis (14/6).
Untuk itu politisi PPP ini menilai segala fasilitas yang digunakan Ayub Ali sebagai ketua fraksi harus dikembalikan kepada Farid Lauma. “Mobil dinas ketua fraksi yang digunakan Ayub (Ayub Ali, red) harus dikembalikan kepada Farid Lauma,” tambahnya.
Farid Lauma yang coba dikonfirmasi wartawan terkait pernyataan Alkatiri tidak mau berkomentar bahkan terkesan menghindar. “Kalau soal itu saya no coment,” singkatnya. (jerry)
Manado – Djafar Alkatiri, anggota Fraksi Persatuan Nasional (FPN) di DPRD Sulut menyatakan tak mengakui Ayub Ali sebagai ketua fraksi yang baru. Padahal beberapa waktu lalu rapat FPN telah memutuskan Ayub Ali sebagai ketua fraksi menggantikan ketua fraksi yang lama, Farid Lauma.
“Sampai hari ini saya tetap mengakui Farid Lauma sebagai ketua FPN bukan Ayub Ali. Sehingga saya berasumsi pemilihan pimpinan fraksi yang lalu itu tidak sah,” tutur Alkatiri kepada sejumlah wartawan, Kamis (14/6).
Untuk itu politisi PPP ini menilai segala fasilitas yang digunakan Ayub Ali sebagai ketua fraksi harus dikembalikan kepada Farid Lauma. “Mobil dinas ketua fraksi yang digunakan Ayub (Ayub Ali, red) harus dikembalikan kepada Farid Lauma,” tambahnya.
Farid Lauma yang coba dikonfirmasi wartawan terkait pernyataan Alkatiri tidak mau berkomentar bahkan terkesan menghindar. “Kalau soal itu saya no coment,” singkatnya. (jerry)