Manado – Komandan Pusat Persenjataan Infanteri (Danpussenif) Kodiklat TNI AD Mayjen TNI Surawahadi SIP MSi, Selasa (12/9/2017) kemarin melaksanakan kunjungan di Yonif Raider 712/Wiratama dan dijemput langsung oleh Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Sabar Simanjuntak.
Kunjungan tersebut bertujuan melihat langsung kondisi satuan baik personil maupun kelengkapan logistik, sekaligus mengevaluasi berbagai pelaksanaan prosedur yang masih kurang.
Kepada BeritaManado.com, Mayjen TNI Surawahadi mengatakan, Indonesia memiliki 16 Brigade dan 96 Batalyon, sebagian sedang menjalankan tugas, sehingga perlu adanya kunjungan seperti ini agar kondisi setiap brigade dan batalyon diketahui.
“Ini satuan elit yang sedang menjalankan tugas di perbatasan RI-RDTL. Kunjungan kami ini ingin melihat mereka yang tinggal dibasis. Mereka harus siap, baik lengkap maupun tidak, selama ditinggal komandannya, prosedur harus dijalankan dengan benar,” ujar Surawahadi.
Lanjutnya, terkait bantuan kepada satuan, termasuk Yonif Raider 712/Wiratama, Surawahadi mengatakan, kemungkinan besar akan ada dukungan dari Mekanis yang sekarang sedang berkembang pesat.
“Akan dibantu Mekanis, tapi Infanteri tetap pasukan tempur jarak dekat dengan berjalan kaki,” tegasnya. (srisurya)
Manado – Komandan Pusat Persenjataan Infanteri (Danpussenif) Kodiklat TNI AD Mayjen TNI Surawahadi SIP MSi, Selasa (12/9/2017) kemarin melaksanakan kunjungan di Yonif Raider 712/Wiratama dan dijemput langsung oleh Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Sabar Simanjuntak.
Kunjungan tersebut bertujuan melihat langsung kondisi satuan baik personil maupun kelengkapan logistik, sekaligus mengevaluasi berbagai pelaksanaan prosedur yang masih kurang.
Kepada BeritaManado.com, Mayjen TNI Surawahadi mengatakan, Indonesia memiliki 16 Brigade dan 96 Batalyon, sebagian sedang menjalankan tugas, sehingga perlu adanya kunjungan seperti ini agar kondisi setiap brigade dan batalyon diketahui.
“Ini satuan elit yang sedang menjalankan tugas di perbatasan RI-RDTL. Kunjungan kami ini ingin melihat mereka yang tinggal dibasis. Mereka harus siap, baik lengkap maupun tidak, selama ditinggal komandannya, prosedur harus dijalankan dengan benar,” ujar Surawahadi.
Lanjutnya, terkait bantuan kepada satuan, termasuk Yonif Raider 712/Wiratama, Surawahadi mengatakan, kemungkinan besar akan ada dukungan dari Mekanis yang sekarang sedang berkembang pesat.
“Akan dibantu Mekanis, tapi Infanteri tetap pasukan tempur jarak dekat dengan berjalan kaki,” tegasnya. (srisurya)