BITUNG—Tingkat pendidikan sejumlah tenaga medis, terutama dokter yang bertugas di RSUD Manembo-nembo kota Bitung patut dipertanyakan. Pasalnya, beredar kabat jika para dokter yang ada di RSUD tidak tahu menahu soal sejumlah program jaminan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu seperti Jamkesmas, Jamkesda dan Jampersal.
Hal ini diakui sendiri oleh para dokter yang bertugas di RSUD Manembo-nembo yang mengaku tidak tahu menahu soal program-program tersebut. “Terusa terang dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat yang menunjukkan kartu Jamkesmas atau Jamkesda ataupun Jampersal kami bingung untuk memberikan layanan. Jadi otomatis kami menyamaratakan semua pasien yang kami layani,” kata salah satu dokter yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Kebingungan para dokter terhadap program Jampersal, Jamkesmas dan Jamkesda ini bukan hanya soal admistrasi semata. Tapi juga apa-apa yang dikafer oleh program tersebut, apakah hanya obat atau pelayanan atau semuanya ditanggung ketika menunjukkan salah satu kartu tersebut.
“Jadi otomatis setiap pasien yang berobat kami tetap meminta biaya seperti ketentuan yang berlaku, kendati pasien sendiri telah menunjukkan kartu Jamkesmas, Jamkesda atau Jampersal,” katanya.
Akibatnya, para dokter di RSUD Manembo-nembo mengaku kerap kali mengabaikan kartu jaminan kesehatan yang ditunjukkan para pasien. Dan tetap meminta biaya pelayanan, mulai dari resep obat, penanganan hingga biaya lainnya dalam memberikan pelayanan.
Menaggapi hal tersebut Katua Komisi A DPRD Kota Bitung, Laode Sumaila mengaku tindakan para dokter di RSUD Manembo-nembo sangat konyol dan tidak masuk diakal jika tidak mengerti program Jamkesmas, Jamkesda dan Jampersal. Karena menurut Sumaila, ketiga program tersebut sudah sekian tahun telah disosialisasikan oleh pemerintah dan sudah berjalan sekian lama.
“Jika itu sampai benar maka jelas para dokter di RSUD Manembo-nembo sangat konyol dan memalukan. Apalagi jika alasannya tidak tahu apa-apa saja yang dikafer oleh katiga bantuan tersebut maka jelas-jelas itu sudah keterlaluan,” tegas Sumaila.
Sumaila sendiri mengaku akan menanyakan langsung hal tersebut ke Dinas Kesehatan Kota Bitung dan Dirut RSUD Manembo-nembo. Mengingat ketiga program tersebut adalah program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat umum dan kurang mampu jadi harus dioptimalkan.
“Kalau memang nantinya ada data dan itu terbukti maka jelas kami akan segera mengagendakan untuk menggelar hearing secepatnya,” katanya.(en)
BITUNG—Tingkat pendidikan sejumlah tenaga medis, terutama dokter yang bertugas di RSUD Manembo-nembo kota Bitung patut dipertanyakan. Pasalnya, beredar kabat jika para dokter yang ada di RSUD tidak tahu menahu soal sejumlah program jaminan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu seperti Jamkesmas, Jamkesda dan Jampersal.
Hal ini diakui sendiri oleh para dokter yang bertugas di RSUD Manembo-nembo yang mengaku tidak tahu menahu soal program-program tersebut. “Terusa terang dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat yang menunjukkan kartu Jamkesmas atau Jamkesda ataupun Jampersal kami bingung untuk memberikan layanan. Jadi otomatis kami menyamaratakan semua pasien yang kami layani,” kata salah satu dokter yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Kebingungan para dokter terhadap program Jampersal, Jamkesmas dan Jamkesda ini bukan hanya soal admistrasi semata. Tapi juga apa-apa yang dikafer oleh program tersebut, apakah hanya obat atau pelayanan atau semuanya ditanggung ketika menunjukkan salah satu kartu tersebut.
“Jadi otomatis setiap pasien yang berobat kami tetap meminta biaya seperti ketentuan yang berlaku, kendati pasien sendiri telah menunjukkan kartu Jamkesmas, Jamkesda atau Jampersal,” katanya.
Akibatnya, para dokter di RSUD Manembo-nembo mengaku kerap kali mengabaikan kartu jaminan kesehatan yang ditunjukkan para pasien. Dan tetap meminta biaya pelayanan, mulai dari resep obat, penanganan hingga biaya lainnya dalam memberikan pelayanan.
Menaggapi hal tersebut Katua Komisi A DPRD Kota Bitung, Laode Sumaila mengaku tindakan para dokter di RSUD Manembo-nembo sangat konyol dan tidak masuk diakal jika tidak mengerti program Jamkesmas, Jamkesda dan Jampersal. Karena menurut Sumaila, ketiga program tersebut sudah sekian tahun telah disosialisasikan oleh pemerintah dan sudah berjalan sekian lama.
“Jika itu sampai benar maka jelas para dokter di RSUD Manembo-nembo sangat konyol dan memalukan. Apalagi jika alasannya tidak tahu apa-apa saja yang dikafer oleh katiga bantuan tersebut maka jelas-jelas itu sudah keterlaluan,” tegas Sumaila.
Sumaila sendiri mengaku akan menanyakan langsung hal tersebut ke Dinas Kesehatan Kota Bitung dan Dirut RSUD Manembo-nembo. Mengingat ketiga program tersebut adalah program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat umum dan kurang mampu jadi harus dioptimalkan.
“Kalau memang nantinya ada data dan itu terbukti maka jelas kami akan segera mengagendakan untuk menggelar hearing secepatnya,” katanya.(en)