Bitung – Informasi yang beredar di masyarakat tentang dijadikannya Monumen Trikora yang berada di tepian Pulau Lembeh Kota Bitung sebagai tempatnya para Anak Baru Gede (ABG) untuk pesta ehabond dan minuman oplosan membuat beritamanado.com melakukan investigasi langsung ke lokasi.
Dalam pantauan, sejumlah pengunjung di Monumen Trikora langsung dibuat kaget ketika melihat langsung sekumpulan anak-anak yang masih kecil sedang mengkonsumsi ehabond bersama-sama disudut bangunan monumen Trikora. Ketika didekati kumpulan anak-anak ini maka mereka langsung berhamburan melarikan diri
masing-masing, beruntung mereka masih sadar dan bisa melarikan diri.
Investigasipun berlanjut ke tempat kerumunan anak-anak tadi dan karena ketakutan maka tanpa sengaja mereka meninggalkan kaleng-kaleng ehabond yang sedang mereka hisap.
Ahmad, salah satu anak yang berhasil di bujuk mengungkapkan bahwa Monumen Trikora memang dijadikan lokasi untuk menghisap ehabond. Menurut pengakuannya ehabond sangat mudah mereka dapat dari kakak kelas mereka yang telah SMP dan SMA
“Torang cuman beli pa kakak-kakak kelas karna setiap hari dorang hisap ehabond disini, sampe kakak2 yang cewe-cewe juga ja iko hisap,” tutur Ahmad yang melalui pengakuannya masih kelas 6 SD.
Hal yang paling mengecewakan ketika melalui pengakuan Ahmad bahwa sampai anak-anak SD yang kelas 5 dan kelas 6 pun sering ikut pesta ehabond di monumen Trikora. (kiasembel)
Bitung – Informasi yang beredar di masyarakat tentang dijadikannya Monumen Trikora yang berada di tepian Pulau Lembeh Kota Bitung sebagai tempatnya para Anak Baru Gede (ABG) untuk pesta ehabond dan minuman oplosan membuat beritamanado.com melakukan investigasi langsung ke lokasi.
Dalam pantauan, sejumlah pengunjung di Monumen Trikora langsung dibuat kaget ketika melihat langsung sekumpulan anak-anak yang masih kecil sedang mengkonsumsi ehabond bersama-sama disudut bangunan monumen Trikora. Ketika didekati kumpulan anak-anak ini maka mereka langsung berhamburan melarikan diri
masing-masing, beruntung mereka masih sadar dan bisa melarikan diri.
Investigasipun berlanjut ke tempat kerumunan anak-anak tadi dan karena ketakutan maka tanpa sengaja mereka meninggalkan kaleng-kaleng ehabond yang sedang mereka hisap.
Ahmad, salah satu anak yang berhasil di bujuk mengungkapkan bahwa Monumen Trikora memang dijadikan lokasi untuk menghisap ehabond. Menurut pengakuannya ehabond sangat mudah mereka dapat dari kakak kelas mereka yang telah SMP dan SMA
“Torang cuman beli pa kakak-kakak kelas karna setiap hari dorang hisap ehabond disini, sampe kakak2 yang cewe-cewe juga ja iko hisap,” tutur Ahmad yang melalui pengakuannya masih kelas 6 SD.
Hal yang paling mengecewakan ketika melalui pengakuan Ahmad bahwa sampai anak-anak SD yang kelas 5 dan kelas 6 pun sering ikut pesta ehabond di monumen Trikora. (kiasembel)