
Manado, BeritaManado.com – Timnas Indonesia dihadapkan misi besar di Kualifikasi Piala Dunia 2026, tiga pemain keturunan dari Liga Inggris bisa jadi amunisi baru.
Dilansir dari Suara.com jaringan BeritaManado.com, nasib Timnas Indonesia masih belum bisa dipastikan meski putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 tersisa dua laga.
Timnas Indonesia duduk di peringkat keempat dengan raihan sembilan poin, selisih satu angka dengan Arab Saudi di peringkat ketiga.
Peluang lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026 semakin menipis, tetapi cukup realistis masuk putaran keempat.
Meski begitu, lawan-lawan yang bakal dihadapi Timnas Indonesia di putaran keempat kualifikasi bukan tim sembarang.
Negara-negara Teluk akan menjadi lawan tangguh skuad Garuda di babak kualifikasi tersebut.
Karena itu, Indonesia butuh amunisi baru, Patrick Kluivert pun bisa segera melobi sejumlah pemain keturunan.
Khususnya para pemain keturunan yang saat ini sedang berkarier di Liga Inggris, siapa saja mereka? berikut di antaranya.
1. Pascal Struijk (Leeds United)
Potensi Pascal Struijk bermain untuk Timnas Indonesia masih terbuka lebar, tetapi ia juga mengaku masih menanti panggilan dari Belanda.
Pascal Struijk lahir di Belgia, tetapi kakek dan neneknya lahir di Indonesia yang saat itu masih disebut Hindia-Belanda.
“Ya, dari kakek nenek saya yang meninggalkan Hindia Belanda (nama Indonesia dulu) ke Belanda. Saya punya koneksi dengan Indonesia, tapi kini saya lebih terlibat dengan Belanda dan Belgia,” ujar Pascal Struijk saat diwawancarai oleh Sportmagazine pada 2020.
“Orang-orang Indonesia tahu kalau saya punya darah Indonesia. Saya tidak tahu bagaimana mereka bisa tahu,” imbuhnya.
Hadirnya Struijk bisa menjadi tambahan amunisi bagi lini pertahanan Timnas Indonesia. Sayangnya, Pascal Struijk menutup pintu membela Garuda. Ia masih sangat berharap membela Belanda, hingga menolak tawaran Belgia.
2. Jenson Seelt (Sunderland)
Jenson Seelt lahir di Ede, Belanda, pada 23 Mei 2003. Dikabarkan ia punya darah Indonesia di sisi kakeknya yang berasal dari Ambon.
Karir sepak bolanya dimulai dengan bergabung ke NEC Youth. Ia lalu pindah ke Akademi PSV pada 2017, lalu promosi ke PSV U-17 pada 2019.
Progres karir dari Jenson memang cepat dan impresif. Di usianya yang belum 18 tahun, ia sudah promosi ke tim PSV U-21 pada 2021.
Penampilannya yang impresif bersama PSV U-21, langsung membuat Sunderland kepincut hingga rela membayar 2 juta euro untuk membeli bek bertinggi 192 cm itu dari PSV pada musim 2023/24.
Pada musim perdananya bersama Sunderland di Divisi Championship, Jenson Seelt tampil 17 kali.
Kehadirannya akan semakin membuat Timnas Indonesia kental dengan gaya Catenaccio ala Timnas Italia di masa lalu.
3. Milion Manhoef (Stoke City)
Berposisi sebagai penyerang, Milion Manhoef bisa dijadikan sebagai tandem Ole Romeny di lini serang.
Mailion Manhoef disebut memiliki darah Indonesia dari sang ayah yang merupakan keturunan Suriname-Indonesia.
Menurut sumber Football Talentnesia ID, “Terlepas dari Belanda-Suriname, dia juga memiliki akar keturunan Indonesia dari sisi ibunya. Kakek Milliano merupakan orang Indonesia.”
Hal ini memunculkan harapan bagi penggemar sepak bola Indonesia agar Manhoef bisa suatu hari memperkuat Timnas Indonesia.
Meski begitu, Milion Manhoef lahir di Belanda, saat ini ia bermain di Liga Inggris bersama Stoke City.
Dan sudah memainkan empat kali laga bersama Timnas Belanda U-16 dan U-17, PSSI harus bergerak cepat untuk bisa mendapatkan jasanya.
(Jhonli Kaletuang)