Bitung – Kepiawaian pembalap nasional asal Kota Bitung, Santy Gerald Luntungan di ajang slalom membuat sejumlah tim memperbutkan dirinya. Jika dimusim ini Luntungan dikontrak GT Radial untuk tampil dalam tujuh seri kejuraan nasional slalom, diakhir tahun ini sejumlah tim mulai mengincar dirinya.
Dari informasi, salah satu tim yang mengincar Luntungan adalah Toyota Tim Indonesia (TTI) untuk musim berikutnya. Hal ini diperkuat dengan undangan TTI untuk tampil di Kejuraan Nasional Slalomtes MLD Djarum City Slalom Makassar, Sabtu (7/12/13) lalu.
Dimana Luntungan diberi kepercayaan untuk mengkendaraan Etios yang adalah salah satu kendaraan spesial slalomtes dari TTI yang biasa turun di Kejurnas Slalomtes kelas A3 atau kelas sampai dengan 1200 CC dengan hasil naik podium pada urutan pertama.
Beredar kabar jika Ketua DPRD Kota Bitung ini tahun depan akan bergabung dengan TTI yang didiami peslalom besar Indonesia lainnya seperti Anggana dan Alinka. Pasalnya ia diundang khusus management TTI untuk tampil di Makassar menggunakan kendaraan andalan mereka.
Luntungan sendiri saat dikonfirmasi tidak mau menjawab secara gamblang kabar tersebut. Ia mengaku tak mau mengomentari kabar yang beredar karena dirinya belum mendapat informasi langsung dari management TTI.
“Pokoknya berlatih dan terus berlatih saja, jika nantinya direkrut itu hasil penilaian management Toyota,” kata Luntungan, Senin (9/12/13).
General Maneger TTI, Memet Djumhana saat dihubungi mengatakan jika pihaknya memberikan kesempatan kepada Luntungan untuk membawa Etios karena menilai Luntungan adalah Ikon Toyota di Sulawesi. “Ketokohan dan kelincahannya mengendarai kendaraan yang membuat kami pakai pada Kejurda Slalomtest di Makassar, karena pada kejuaraan itu kami menurunkan Alinka dari Jakarta, Doni dari Makassar dan Luntungan dari Manad,” jelas Djumhana.
Djumhana mengharapkan Luntungan mampu mengkampanyekan kepada anak muda di Sulawesi bagaimana balapan yang baik. Agar anak muda paham jika balapan itu ada tempatnya untuk berprestasi bukan asal kebut-kebutan dijalan.
Sementara itu ketika ditanya soal kontrak dengan Luntungan, Djumhana mengaku belum ada pembicaraan tersebut. Karena pihaknya sadar Luntungan menjabat sebagai Ketua DPRD sehingga ditakutkan jadwal lomban dan promosi akan mengganggu tugasnya.
“Kalau jabatannya sebagai Ketua DPRD tentu akan sulit, takutnya akan sulit menyesuaikan dengan jadwal lomba ataupun promosi,” katanya.(abinenobm)