Bitung – Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) tahun 2012 melebihi target Pendapatan Asli Dearah (PAD) yang ditetapkan Pemkot. Buktinya, dari catatan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas laporan keuangan Pemkot 2012, ada Silpa sebesar Rp32.292.376.861,50.
Sedangkan penetap target PAD 2012 sebesar Rp30.453.039.269.00 yang realisasinya sebesar Rp38.435.120.911.59. “Ini suatu hal yang luar biasa, jumlah Silpa bisa melebihi target PAD,” kata Aktivis Korupsi Kota Bitung, Berty Lumempouw, Minggu (14/7).
Menurutnya, komponen terbesar ada pada sisa penghematan belanja atau akibat lainya sebesar Rp20.363.386.207,91. Dimana anggaran ini terdiri dari penghematan belanja pegawai yakni belanja tidak langsung, belanja pegawai dari belanja langsung, belanja barang dan jasa, belanja modal.
“Dan komponen Silpa lainnya karena pelampauan penerimaan PAD lewat pajak dan retribusi daerah, pelampauan penerimaan dana perimbangan, pelampauan penerimaan lain-lain dari dana bagi hasil pajak dari provinsi,” jelas Lumempouw.
“Dibandingkan tahun 2011, Silpa hanta sebesar Rp18.097.552.369,91 dan PAD Rp25.394.063.796,63. Tapi tahun 2012 Pekot mencatat sejarah penghematan yang luar bisa sehingga Silpa bisa melebihi target PAD,” katanya.
Ketika Silpa begitu besar kata Lumempouw, ada gambaran banyak program pemerintah dalam hal ini SKPD tidak berjalan. Apakah karena penghematan yang ingin dilakukan atau karena memang perencanaan dari awal yang tidak jelas.
“Tapi yang lebih anehnya lagi masih ditemukan adanya SKPD yang masih menggunakan dana Bansos untuk menunjang kegiatan SKPD karena anggaran di SKPD yang tidak menggarkan kegiatan yang akan dijalankan,” katanya.
Padahal kata dia, dana Silpa begitu besar tapi anehnya tidak digunakan untuk membiyai program-program SKPD yang tahunnya sebelumnya semua SKPD mengeluh kekurangan anggaran. “Terlebih ketika diperhadapkan denagn tunjangan sertifikasi guru yang sempat berapa bulan belum terbayarkan, harusnya anggaran itu digunakan jangan hanya disimpan,” katanya.(enk)
Bitung – Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) tahun 2012 melebihi target Pendapatan Asli Dearah (PAD) yang ditetapkan Pemkot. Buktinya, dari catatan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas laporan keuangan Pemkot 2012, ada Silpa sebesar Rp32.292.376.861,50.
Sedangkan penetap target PAD 2012 sebesar Rp30.453.039.269.00 yang realisasinya sebesar Rp38.435.120.911.59. “Ini suatu hal yang luar biasa, jumlah Silpa bisa melebihi target PAD,” kata Aktivis Korupsi Kota Bitung, Berty Lumempouw, Minggu (14/7).
Menurutnya, komponen terbesar ada pada sisa penghematan belanja atau akibat lainya sebesar Rp20.363.386.207,91. Dimana anggaran ini terdiri dari penghematan belanja pegawai yakni belanja tidak langsung, belanja pegawai dari belanja langsung, belanja barang dan jasa, belanja modal.
“Dan komponen Silpa lainnya karena pelampauan penerimaan PAD lewat pajak dan retribusi daerah, pelampauan penerimaan dana perimbangan, pelampauan penerimaan lain-lain dari dana bagi hasil pajak dari provinsi,” jelas Lumempouw.
“Dibandingkan tahun 2011, Silpa hanta sebesar Rp18.097.552.369,91 dan PAD Rp25.394.063.796,63. Tapi tahun 2012 Pekot mencatat sejarah penghematan yang luar bisa sehingga Silpa bisa melebihi target PAD,” katanya.
Ketika Silpa begitu besar kata Lumempouw, ada gambaran banyak program pemerintah dalam hal ini SKPD tidak berjalan. Apakah karena penghematan yang ingin dilakukan atau karena memang perencanaan dari awal yang tidak jelas.
“Tapi yang lebih anehnya lagi masih ditemukan adanya SKPD yang masih menggunakan dana Bansos untuk menunjang kegiatan SKPD karena anggaran di SKPD yang tidak menggarkan kegiatan yang akan dijalankan,” katanya.
Padahal kata dia, dana Silpa begitu besar tapi anehnya tidak digunakan untuk membiyai program-program SKPD yang tahunnya sebelumnya semua SKPD mengeluh kekurangan anggaran. “Terlebih ketika diperhadapkan denagn tunjangan sertifikasi guru yang sempat berapa bulan belum terbayarkan, harusnya anggaran itu digunakan jangan hanya disimpan,” katanya.(enk)