Minut, BeritaManado.com – Hilangnya KM Aleluya yang memuat 9 anak buah kapal (ABK) menambah daftar panjang nelayan hanyut di Sulawesi Utara (Sulut).
Beruntung, setelah 18 hari hilang, tanda-tanda keberadaan KM Aleluya berhasil ditemukan, bersama 9 ABK yang dinyatakan selamat.
Proses pencarian KM Aleluya berlangsung cukup dramatis.
Kapal motor yang bergerak dari Kota Bitung menuju Belang Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) itu tiba-tiba kehilangan kontak pada 28 Juli 2019.
Basarnas Manado pun langsung bergerak melakukan pencarian, namun hasilnya nihil.
“Sebelumnya kami sempat melakukan pencarian berhari-hari namun hasil nihil, operasi pun ditutup. Namun Basarnas tetap melakukan pemantauan apabila ada tanda-tanda dari KM Aleluya tersebut,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Manado Gede Darmada dalam rapat bersama Lurah Pancuran Kecamatan Lembeh Selatan Demsus Susanto Bulamei dan Marnes Sanggili pemilik kapal serta keluarga korban di Kantor SAR Manado, Kaasar, Minut, Selasa (20/8/2019).
Beruntung, keberadaan KM Aleluya berhasil ditemukan, setelah terombang-ambing di lautan Jepang.
Gede Darmada menjelaskan untuk proses kepulangan ABK KM Aleluya, Kantor SAR Manado telah berkoordinasi dengan Direktorat Operasi Basarnas Pusat agar dibantu prosesnya pada Kantor Kementerian Luar Negeri.
Sementara itu, keluarga korban menyampaikan terima kasih kepada pihak kantor SAR Manado dan seluruh pihak yang sudah membantu.
“Kami dari keluarga korban mengucapkan terima kasih kepada Basarnas Manado dan seluruh pihak yang membantu dalam upaya-upaya yang telah dilakukan dalam mencari dan menolong ABK KM Aleluya,” tutur keluarga korban.
(Finda Muhtar)
Baca Juga:
Hendak Memancing ke Belang, 9 ABK KM Aleluya Hanyut ke Laut Jepang