BITUNG—Dipastikan 125 kepala keluarga (KK) pengungsi akibat kerusuhan Maluku Utara (Malut) beberapa tahun silam bakal menerima rumah. Buktinya, Jumat (14/10), 125 unit rumah yang diperuntukan bagi pengungsi Malut yang selama ini mendiami camp Dembet di Kelurahan Sagerat Weru II Kecamatan Matuari diresmikan penggunaannya.
Peresmian ini sendiri dilakukan Deputi Kementerian Perumahan Rakyat RI, Bidang Keswadayaan, Dra Saraswati MSi didampingi Wakil Walikota Bitung Max Lomban, Kadis Sosial Sulut, Ir Recky Toemandoek MSi, Chairman National Board For Humanity Indonesia, Jimmy Masrin dan National Direktur Habitat For Humanity Indonesia, Jimmy Tumbuan.
Menurut Tumbuan, perumahan bagi ex pengungsi Malut ini dibangun atas kerjasama habitat kemanusiaan Indonesia dengan komisi peduli pengungsi melalui program Kota Bitung IDPs Resettlemen Project. “ Yang didukungan para donatur baik donatur dalam negeri seperti PT Hasjrat Abadi maupun donatur internasional, yakni humanity Internasional yang terdiri dari berbagai negara yang ikut membantu baik keuangan maupun tenaga voulentir atau relawan,” kata Tumbuan dalam sambutannya.
Tumbuan sendiri mengaku, selama 16 bulan pelaksanaan pembangunan berjalan dengan baik, berkat dukungan Pemkot Bitung terus mengalir dalam penyelesaian berbagai kelengkapan administrasi serta alat berat untuk merata tanah bahkan juga memantau langsung jalannya pembangunan perumahan.
Sementara itu menurut Lomban, fasilitas yang dibuat sangat baik dan representatif terutama WC dan kamar mandi. Untuk itu, Lomban berharap agar masyarakat dapat menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan tempat tinggal agar kesehatan terus terjaga. “Kemudian menyangkut berbagai fasilitas yang belum terbangun secara keseluruhan seperti tanggul akan menjadi perhatian pemerintah kota,” kata Lomban seraya mengaku sangat bersyukur atas bantuan tersebut.
Disisi lain, koordinator pengungsi dembet untuk humanity, Harnever Piga, mengaku sangat bersyukur 125 unit bantuan tersebut dibangun untuk pihaknya. Karena sudah 12 tahun mereka mengungsi di Kota Bitung tanpa rumah dan tempat tinggal yang jelas.
“Terima kasih bagi semua yang telah membantu sehingga tempat impian yang diberi nama perum Agape Indah boleh terwujud,” katanya.
Setelah melakukan peresmian yang ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pembukaan papan selubung, Lomban yang didampingi Katu Dharmawanit Ny Khouni Lomban Rawung bersama rombongan melakukan peninjauan lokasi, dengan mengecek kondisi fisik rumah dan fasilitas yang tersedia seperti ruang tamu, kamar tidur, dapur, WC dan kamar mandi.(en)
BITUNG—Dipastikan 125 kepala keluarga (KK) pengungsi akibat kerusuhan Maluku Utara (Malut) beberapa tahun silam bakal menerima rumah. Buktinya, Jumat (14/10), 125 unit rumah yang diperuntukan bagi pengungsi Malut yang selama ini mendiami camp Dembet di Kelurahan Sagerat Weru II Kecamatan Matuari diresmikan penggunaannya.
Peresmian ini sendiri dilakukan Deputi Kementerian Perumahan Rakyat RI, Bidang Keswadayaan, Dra Saraswati MSi didampingi Wakil Walikota Bitung Max Lomban, Kadis Sosial Sulut, Ir Recky Toemandoek MSi, Chairman National Board For Humanity Indonesia, Jimmy Masrin dan National Direktur Habitat For Humanity Indonesia, Jimmy Tumbuan.
Menurut Tumbuan, perumahan bagi ex pengungsi Malut ini dibangun atas kerjasama habitat kemanusiaan Indonesia dengan komisi peduli pengungsi melalui program Kota Bitung IDPs Resettlemen Project. “ Yang didukungan para donatur baik donatur dalam negeri seperti PT Hasjrat Abadi maupun donatur internasional, yakni humanity Internasional yang terdiri dari berbagai negara yang ikut membantu baik keuangan maupun tenaga voulentir atau relawan,” kata Tumbuan dalam sambutannya.
Tumbuan sendiri mengaku, selama 16 bulan pelaksanaan pembangunan berjalan dengan baik, berkat dukungan Pemkot Bitung terus mengalir dalam penyelesaian berbagai kelengkapan administrasi serta alat berat untuk merata tanah bahkan juga memantau langsung jalannya pembangunan perumahan.
Sementara itu menurut Lomban, fasilitas yang dibuat sangat baik dan representatif terutama WC dan kamar mandi. Untuk itu, Lomban berharap agar masyarakat dapat menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan tempat tinggal agar kesehatan terus terjaga. “Kemudian menyangkut berbagai fasilitas yang belum terbangun secara keseluruhan seperti tanggul akan menjadi perhatian pemerintah kota,” kata Lomban seraya mengaku sangat bersyukur atas bantuan tersebut.
Disisi lain, koordinator pengungsi dembet untuk humanity, Harnever Piga, mengaku sangat bersyukur 125 unit bantuan tersebut dibangun untuk pihaknya. Karena sudah 12 tahun mereka mengungsi di Kota Bitung tanpa rumah dan tempat tinggal yang jelas.
“Terima kasih bagi semua yang telah membantu sehingga tempat impian yang diberi nama perum Agape Indah boleh terwujud,” katanya.
Setelah melakukan peresmian yang ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pembukaan papan selubung, Lomban yang didampingi Katu Dharmawanit Ny Khouni Lomban Rawung bersama rombongan melakukan peninjauan lokasi, dengan mengecek kondisi fisik rumah dan fasilitas yang tersedia seperti ruang tamu, kamar tidur, dapur, WC dan kamar mandi.(en)